Jakarta, Ditjen Aptika – Konferensi Asia IoT Business Platform (AIBP) 2019 berfokus pada transformasi digital. Melalui inisiasi Indonesia 4.0, smart city dan ekonomi digital.
“IoT memiliki peran penting dalam transformasi digital. Edisi ke-32 Asia IoT Business Platform mengadakan diskusi dan pameran teknologi IoT terbaru untuk membantu perusahaan di Indonesia mengadopsi strategi transformasi digital yang tepat,” ujar Irza Suprapto, Direktur Asia IoT Business Platform, di Jakarta, Rabu (28/8/2019).
Fokus ini diinisiasi oleh Kementerian Perindustrian RI dan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. Terintegrasi untuk mengimplementasikan beberapa strategi digital transisi industri di Indonesia. Misalnya industri makanan, minuman, otomotif, elektronika, kimia, tekstil, dan garmen.
Sedangkan AIBP tahun 2018 lalu, pemerintah melalui Kementerian Kominfo masih berfokus pada penyelesaian proyek infrastruktur. Salah satunya proyek Palapa Ring.
Menurut Manajer Produk Acer Indonesia, Didit Haryanto, ada dua tantangan utama dalam penerapan IoT di Indonesia. Yaitu edukasi dan komersialisasi. “Tantangan penerapan IoT di Indonesia akibat masih memakai sistem analog. Sehingga masyarakat Indonesia harus mencoba dan melihat contoh, baru bisa menilai teknologi ini benar bisa membantu atau tidak,” terang Didit.
Survei dari Asia IoT Business Platform (AIBP) menunjukkan tahun ini Indonesia mengalami peningkatan penerapan IoT pada perusahaan-perusahaan sebesar 27 persen. Peningkatan ini terjadi berkat partisipasi aktif dari lembaga pemerintah daerah dalam hal investasi infrastruktur.
Lihat Juga: Transformasi Peran Pemerintah di Era Digital
Di acara tersebut Ditjen Aptika Kemkominfo ikut membuka booth untuk memfasilitasi startup lokal bidang IoT. Startup lulusan AICTA dan idenTIK itu juga menjadi mitra kerja Kominfo sebagai dalam membangun jaringan dan memperluas pasar. Misalnya MSMB RITX, Cubeacon, dan DycodeX. (pag)