Jakarta, Ditjen Aptika – Pesatnya ekonomi digital belum diikuti peta jalan e-commerce yang memadai. Perlu grand design Ekonomi Digital Nasional sebagai payung kebijakan.
“Peta Jalan e-Commerce belum memadai, saat ini masih terbatas rencana aksi dengan jangka waktu yang pendek dan isu yang tidak up-to-date,” ujar Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Daya Saing Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi (UMKM) Kemenko Perekonomian, Rudy Salahuddin, saat Sharing Session Dua Tahun Pelaksanaan Peta Jalan E-commerce di Hotel Sari Pacific, Jakarta, Rabu (21/08/2019).
Menurut Rudy, perlu dirumuskan strategi Grand Design Ekonomi Digital Nasional sebagai payung kebijakan dan memberikan arah pengembangan ekonomi digital Indonesia ke depannya. Tahapan yang perlu dilakukan dalam perumusan strategi tersebut yaitu:
- Mengeksplorasi konteks,
- Identifikasi stakeholder terkait,
- Diskusi lintas kementerian/lembaga, dan
- Pengembangan framework konsep strategi nasional ekonomi digital yang komprehensif.
Sedangkan menurut Dirjen Aplikasi Informatika, Samuel A. Pangerapan, ekonomi digital masih banyak berjalan di sektor jasa. “Salah satu contohnya adalah Gojek. Gojek merupakan perusahaan jasa teknologi yang bisnis produksinya ada di mitra. Perekonomian Indonesia harus dikembangkan sehingga bisa merambah ke berbagai sektor lainnya,” katanya.
Samuel menyatakan Kominfo siap membantu mengadakan program-program pemanfaatan teknologi mengembangkan perekonomian digital. “Sebagai contoh, program pemantauan penjualan pada e-commerce ini,” pungkasnya. (dw)