Subang, Ditjen Aptika – Agen Pandu Digital diharapkan menjadi pendamping desa di sektor strategis TIK. Contohnya melakukan digitalisasi UMKM, petani, dan nelayan.
Direktorat Pemberdayaan Informatika Kemkominfo bekerja sama dengan Rahyang Mandalajati Evi Silviadi (Raja Lembaga Adat Karatwan Galuh Pakuan), menyelenggarakan Seminar Nasional dan Lokakarya Pembentukan Pandu Digital di aula kantor Bupati Subang, Rabu (21/8). Acara tersebut mengangkat tema Pandu Digital Goes to Village.
“Melalui kegiatan ini kami akan mendapat para Jawara (Jaya, Istimewa dan Sejatera) calon Pandu Digital di Kabupaten Subang. Harapannya desa melakukan banyak terobosan dalam berinisiatif, swadaya dan gotong royong sehinga mampu mengubah pola pikir warganya,” kata Siti Ariani Muflikhah, selaku Tenaga Ahli Madya Kedeputian IV, Kantor Staf Kepresidenan (KSP).
Menurut Siti acara tersebut penting untuk menjaring agen Pandu Digital yang memiliki semangat inovatif dan kreatif serta jiwa kepemimpinan kuat. Agen yang mampu membimbing masyarakat desa sesuai dengan tujuan Undang-Undang Desa. “Sehingga pemanfaatan dana desa menjadi lebih maksimal ke depannya,” jelas Siti.
Gerakan masyarakat membangun desa sendiri merupakan semangat dari UU Desa. Tujuannya untuk meningkatkan pendapatan petani dan nelayan, meningkatkan kualitas tempat tinggal, peningkatan spritualitas, membangun tatanan baru, dan membangun infrastruktur.
Salah satu infrastruktur yang dibangun adalah jaringan telekomunikasi untuk akses internet, sehingga dampaknya bisa dirasakan di desa. “Contohnya digitalisasi UMKM, petani, nelayan dan lain-lain,” papar Siti.
Kabupaten Subang sendiri merupakan salah satu kota pilot project program Pandu Digital untuk mendapat 1000 orang pandu digital.
Selain seminar, dalam acara itu juga diadakan workshop yang dibagi dalam tiga kelompok sesuai pilihan peserta saat mendaftar online di pandu.kominfo.go.id. Yakni Digital Economy, Digital Content dan Digital Governance.
Adapun materi yang disampaikan yaitu:
- Pandu internet untuk pemberdayaan UMKM;
- Kiat membuat infografis keren dan berkualitas baik;
- Privasi dan perlindungan data pribadi;
- Sosialisasi internet cerdas bermedia sosial di era digital.
Hadir dalam acara tersebut 394 peserta dari kalangan pelajar, mahasiswa, komunitas UMKM dan perangkat desa. Setelah memperoleh materi seminar dan workshop, para peserta pandu digital mengikuti online test sebagai tahapan kelulusan sebagai calon agen pandu digital. Peserta yang lulus akan berkesempatan mengikuti peningkatan keahlian melalui Training of Trainer (ToT). (hmdg)