Jakarta, Ditjen Aptika – Identitas digital biometrik efektif mengurangi penipuan dan penyalahgunaan data pribadi di Eropa dan India. Indonesia sedang dalam proses menggunakan teknologi serupa.
“Identitas biometrik sangat efektif mencegah penipuan, karena setiap orang hanya dapat menggunakan satu identitas untuk segala kegunaan,” ujar Madame Ea Chailioux dari IDEMIA, perusahaan telekomunikasi asal Perancis, di Jakarta, Rabu (17/07/19).
Menurut Ea Chailioux, saat ini dunia global menghadapi era dimana semua serba digital dan terkoneksi. Di Indonesia sendiri banyak bidang kini terintegrasi aplikasi berbasis internet, seperti e-government, e-commerce, mobile banking, e-money, dunia kesehatan dan pendidikan. Penipuan dan penyalahgunaan data pribadi bisa terjadi di sana.
Dijelaskan lebih lanjut oleh Ea, “Identitas biometrik adalah identitas digital dengan sistem autentifikasi analisis tubuh, dimana wajah setiap pembuat identitas direkam sehingga identitas pembuat tidak dapat digunakan oleh orang lain.”
Keuntungan menggunakan identitas biometrik adalah dapat memverifikasi pengakses dengan koreksi yang tinggi, unik bahwa satu akun hanya dapat diakses oleh pemilik akun, serta dapat melindungi privasi pemilik dan mengontrol penggunaan data per akun.
Target pembuatan identitas digital ini misalnya data terintegrasi Ditjen Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) yang bisa digunakan dalam berbagai bidang telekomunikasi, seperti e-goverment dan e-commerce.
Sementara perwakilan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI), Agung Harsono, mengatakan bahwa identitas biometrik sangat diperlukan Indonesia untuk menghadapi era global yang serba terkoneksi.
Dirjen Dukcapil, perwakilan Mobile Network Operator (MNO) seperti Tri dan Telkomsel juga turut menyambut baik pengunaan identitas digital biometrik ini. (pag)