Banyuwangi, Ditjen Aptika – Gerakan Menuju 100 Smart City yang telah berjalan sejak tahun 2017 memasuki tahapan pertama evaluasi di tahun 2019 ini. Penilaian mencakup pelaksanaan masterplan dan quickwin smart city yang telah disusun.
Acara evaluasi dibuka oleh Asisten Administrasi Pemerintahan Sekretariat Daerah Kabupaten Banyuwangi Khoiril Ustadi, dihadiri oleh 75 kota/kabupaten. Kegiatan berlangsung selama tiga hari, difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.
“Kabupaten Banyuwangi telah mengubah image negatif yang terkenal dengan santetnya melalui inovasi-inovasi yang dilakukan oleh tiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan telah mendapatkan penghargaan dari Kementerian Dalam Negeri,” ujar Khoiril dalam sambutannya di Hotel Aston, Selasa (18/6).
Mewakili Kementerian Kominfo Herry Abdul Aziz menggaris bawahi kunci dari evaluasi pelaksanaan smart city adalah komitmen dan kolaborasi. “Dalam evaluasi kami tidak memberikan lulus atau tidak lulus akan tetapi akan disampaikan hal apa saja yang mesti ditingkatkan di masa yang akan datang”, ujarnya.
Ia pun mengambil contoh komitmen Bupati Banyuwangi yang berimbas kepada banyak hal di Kabupaten Banyuwangi dalam penerapan smart city. “Dalam membangun smart city dibutuhkan kolaborasi, bahkan Kominfo pun membutuhkan kolaborasi instansi lain, dengan Kemendagri, Kabupaten Banyuwangi dan Kota Pontianak, untuk membangun smart city,” lanjut Herry.
Sementara perwakilan peserta evaluasi, Plt. Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Musi Banyuasin Dicky Meriando, mengapresiasi keberlanjutan Gerakan Menuju 100 Smart City melalui kegiatan evaluasi setiap tahunnya. “Saya pikir evaluasi implementasi masterplan smart city perlu dilakukan untuk mengetahui sejauh mana perencanaan yang sudah tercantum dalam masterplan dilaksanakan,” katanya.
Disamping itu, lanjutnya, “Melalui evaluasi ini kami juga sangat mengharapkan mendapatkan saran dan masukan dari para evaluator yang notabene merupakan pakar dan akademisi smart city, sehingga dapat menjadi referensi bagi kami untuk menajamkan program smart city di Kabupaten Musi Banyuasin.”
Dalam keterangannya, Dwi Elfrida selaku Kasi Pengembangn Layanan Aptika Pemerintah Daerah yang juga merupakan PIC Gerakan Menuju 100 Smart City, menjelaskan kegiatan evaluasi akan diadakan sebanyak dua kali dalam setahun.
Untuk tahun 2019 ini ditujukan pada hasil capaian program dari masterplan smart city di 75 kota/kabupaten terpilih. “Proses penilaian evaluasi program smart city dilakukan oleh 20 orang tim ahli yang ditunjuk oleh Kemkominfo, terdiri dari praktisi TIK dari UI, UGM, ITB, Perbanas, Citiasia, dan INSW,” terang Dwi.
Selama kegiatan evaluasi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi juga mengajak seluruh peserta untuk mengunjungi objek wisata di Kabupaten Banyuwangi. Panitia telah menyediakan bus yang akan mengantarkan peserta untuk city tour. (nvz)