Jakarta, Ditjen Aptika – Museum Penerangan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) memiliki terobosan baru berupa sistem digital ticketing. Museum ini berada di bawah pengelolaan Kementerian Kominfo yang dulu bernama Departemen Penerangan.
“Museum Penerangan mencoba menggunakan sistem berbasis digital, seperti digital ticketing,” jelas Abdullah, Kepala Museum Penerangan, TMII, Jakarta Timur, Selasa (18/06/2019). Keberadaan museum sendiri penting untuk merekam sejarah komunikasi dan informatika yang berkembang di Indonesia. Seperti perkembangan media berbasis internet, aplikasi, dan media sosial.
Selain fokus pada koleksi yang menerangkan perjalanan sejarah, museum juga fokus kepada perkembangan sistem teknologi digital. Salah satunya pengisian buku tamu yang tidak lagi manual tapi dengan mengisi formulir digital E-guest Book sebagai tiket masuk secara gratis.
Pada E-guest Book ini, pengunjung museum diharuskan mengisi data dan e-mail pada portal Museum Penerangan. Penggunaan metode ini efektif sebagai penghitung jumlah pengunjung rata-rata dalam waktu tertentu yang sudah terpisah langsung dari usia ataupun gender. Museum Penerangan juga lebih mudah melakukan promosi dan penyebaran informasi melalui e-mail dari pengunjung yang terdaftar.
Menurut Abdullah, alasan museum melakukan perkembangan ini adalah untuk membidik pengunjung usia sekolah ataupun mahasiswa. Targetnya untuk memasarkan gerakan ke museum, melalui pendekatan teknologi yang dekat dengan lingkungan usia tersebut. “Tinggal bagaimana pihak museum sendiri yang terus melakukan inovasi salah satunya pada teknologi yang digunakan,” terangnya.
Selain menggunakan E-guest Book, museum juga melakukan inovasi menggunakan Augmented Reality (AR) agar penyampaian informasi bisa disampaikan lebih menarik dan ringan. Cara ini membidik pengunjung anak-anak yang senang dengan warna dan animasi bergerak. (pag)