Jakarta, Ditjen Aptika – Kementerian Kominfo telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan ekonomi digital di Indonesia. Industri e-commerce di kota-kota besar sudah menjadi sebuah gaya hidup.
Seperti disampaikan oleh Dirjen Pos dan Perangkat Informatika, Prof. Ahmad M. Ramli di Moderated High-Level Policy Session II di Jenewa, Swis, Rabu (10/04/2019) bahwa Ekonomi Digital dengan pembangunan infrastuktur TIK membutuhkan banyak dukungan di bidang yang berkaitan dengan Komunikasi dan Informatika, diantaranya adalah cybersecurity, privasi data, dan literasi digital.
“Untuk memperkuat ekosistem ekonomi digital ini, pemerintah Indonesia telah melakukan beberapa hal, diantaranya adalah memberikan pelatihan keterampilan dasar tentang TIK dan pelatihan yang berkaitan dengan literasi digital yang berkolaborasi dengan cybercrime. Untuk keterampilan kelas menengah sampai di level atas, ada program beasiswa bagi 20.000 orang yang akan mendapatkan sertifikat di bidang Artificial Intelligence (AI), Big Data Analysis, Cloud Computing, IoT, dan lain-lain,” tambah Ramli.
Kominfo juga memiliki sebuah program UMKM Go Online, bekerja sama dengan marketplace yang berkembang di Indonesia, seperti Bukalapak, Tokopedia, Shopee, dan lainnya. Dalam rangkaian program tersebut, dengan menyasar pedagang pasar tradisional agar mampu on-boarding di marketplace dengan nama Grebeg Pasar.
Dengan memberdayakan UMKM menggunakan teknologi digital, diharapkan para pedagang pasar dapat memperluas inovasi produk, memasarkan hingga menaikkan nilai penjualan baik secara offline maupun online. Sehingga dapat meningkatkan transaksi ekonomi digital di Indonesia.
Selain itu, Kominfo pun telah melakukan upaya dengan membentuk 1.000 startup digital hingga tahun 2020 dan program kelanjutannya adalah dengan mengundang investor dari seluruh dunia untuk dapat bergabung dengan program 1.000 Startup Digital.
Kelas Moderated High-Level Policy Session II di Jenewa, Swis masih dalam rangkaian Acara Forum World Summit the Information Society (WSIS) 2019 yang berlangsung dari tanggal 8-12 April 2019. Pembicara lain yang hadir pada kesempatan tersebut, diantaranya:
- Mustafa Jabbar, Minister, Ministry of Posts, Telecommunications and Information Technology, Bangladesh;
- Torbjörn Fredriksson, Chief, ICT Policy Section, Division on Technology and Logistics, WSIS Action Line Facilitator UNCTAD;
- Libom Li Likeng Mendomo Minete, Minister, Ministry of Telecommunications, Posts, Kamerun;
- Damjan Manchevski, Minister, Ministry of Information Society and Administration, Republik Makedonia Utara;
- Mikhail Mamonov, Deputy Minister, Ministry of Digital Development, Communications and Mass Media, Rusia;
- Germán Darío Arias, Commissioner, Communications Regulatory Commission, Kolombia;
- Masanori Kondo, Deputy Secretary General, Asia-Pacific Telecommunity;
- Khaled Fattal, Chairman MLi Group;
- Kokula Krishna Hari Kunasekaran, International Secretary, ASDF International;
- Tatyana Kanazaveli, CEO, Open Health Network. (hel)