Jakarta, Ditjen Aptika – RA Kartini tidak hanya memperjuangkan kesetaraan, tapi juga bidang sosial, hukum, dan pendidikan. Perempuan harus cerdas dan mampu menempatkan dirinya di era digital ini.
“Revolusi industri 4.0 merupakan momen yang harus dimanfaatkan karena merupakan potensi bagi para perempuan untuk bekerja di industri digital. Perlu kepercayaan diri yang tinggi agar perempuan menjadi sumber daya digital yang kuat,” ungkap Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo Rosarita Niken W, saat acara seminar Peran Perempuan Indonesia di Era Digital, di ruang Anantakupa Kominfo Jakarta, Senin (22/04/2019).
Perempuan yang akrab dipanggil Niken tersebut menjelaskan bahwa Menteri Kominfo Rudiantara sangat mendukung partisipasi perempuan dalam dunia digital, dan mengajak para perempuan dapat mengikuti program Digital Talent Scholarship.
“Pak Menteri Rudiantara mengatakan teknologi digital merupakan jalan tol dalam meningkatkan peran perempuan di industri. Untuk itu Kominfo memberikan beasiswa digital talent untuk 25 ribu generasi muda baik laki-laki maupun perempuan. Peserta program akan dilatih secara intensif untuk menguasai hardskill dan softskill sesuai dengan peminatan di bidang teknis Artifical Intelligence, Big Data, Cloud Computing, Cyber Security, Internet of Things dan Machine Learning serta beberapa tema pelatihan lainnya,” kata Niken.
Baca juga: Pendaftaran 25.000 Beasiswa Digital Talent Scholarship 2019 Dibuka
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh jobplanet.com di tahun 2017, banyak perusahaan memberikan kesempatan bagi perempuan mengisi posisi penting di bidang TIK. Perusahaan seperti Google, Apple, Twitter, Microsoft bahkan memiliki 30% pegawai perempuan dari total keseluruhan staf yang mereka miliki. Bahkan perusahaan seperti Youtube, IBM, dan Facebook memiliki CEO perempuan.
Niken berharap para perempuan di Indonesia tidak kalah dengan para perempuan hebat di luar negeri. Saat ini Indonesia telah memiliki para perempuan tangguh yang berhasil mendirikan berbagai startup, seperti Catherine Hindra Sutjahyo founder Alfacart.com dan Diajeng Lestari founder Hijup.com.
“Mereka ialah implementasi konkret perjuangan RA Kartini. Mereka para perempuan cerdas Indonesia yang akan melanjutkan perjuangan RA Kartini dan para pejuang perempuan lainnya,” tegas Niken.
Di era digital ini hal yang juga patut mendapatkan perhatian adalah meningkatkan literasi di bidang digital. Konten negatif seperti hoaks dan ujaran kebencian menurut laporan Tim AIS Ditjen Aptika sejak bulan Agustus 2018 hingga saat ini menunjukan tren yang terus meningkat.
Tujuan dari tersebarnya hoaks dan ujaran kebencian ialah untuk memprovokasi, mengadu domba, menghasut, dan mengacaukan data dan realita, sehingga kita harus terus meningkatkan kecerdasan dalam literasi digital.
“Oleh karena itu di Hari Kartini ini kita perempuan Indonesia harus berperan serta menangkal hoaks, klarifikasi setiap informasi yang masuk kepada Kominfo melalui aduankonten, miss lambe hoax, serta aplikasi-aplikasi lain yang disediakan. Bijak memanfaatkan media dan kerap waspada informasi yg masuk ke media merupakan kunci wanita cerdas di era digital,” pungkas Niken.
Acara Peringatan Hari Kartini 2019 dengan tema Peran Perempuan Cerdas Indonesia Di Era Digital ini merupakan sebuah rangkaian acara selama tiga hari. Ada berbagai macam lomba dan seminar bagi para perempuan di lingkungan Kementerian Kominfo.
Galery Foto Peringatan Hari Kartini 2019, Peran Perempuan Cerdas Indonesia Di Era Digital