Yogyakarta, Ditjen Aptika – Besarnya potensi Yogyakarta membuka peluang lahirnya startup unicorn baru di Indonesia. Mengingat Yogyakarta sebagai kota pelajar yang memiliki ekosistem pendukung seperti co-working space dan infrastruktur teknologi informasi.
“Dari Kota Yogyakarta, kami harapkan dapat menghasilkan unicorn baru menyusul empat unicorn Indonesia yang sudah berhasil, yaitu Gojek, Traveloka, Tokopedia dan Bukalapak. Bahkan Gojek sudah naik tingkat menjadi decacorn karena mencapai angka valuasi USD 10 miliar,” ujar Plt. Direktur Pemberdayaan Informatika, Slamet Santoso saat acara Sosialisasi Seleksi Nasional Produk TIK “idenTIK” 2019 di Kampus AMIKOM Yogyakarta, Kamis (25/04/2019).
Slamet mengingatkan bahwa Tokopedia berawal dari sebuah startup yang mengikuti ajang di kancah nasional, kemudian berhasil terus melangkah hingga sekarang menjadi salah satu unicorn di Indonesia. Selain itu, tahun 2019 merupakan tahun peningkatan sumber daya manusia terhadap keterampilan kerja dan kecanggihan teknologi.
“Infrastruktur sudah dibangun sedemikian rupa, seperti co-working space yang semakin menjamur di Yogyakarta. Penetrasi pengguna internet juga terus meningkat sejalan dengan keterampilan di era teknologi yang semakin membaik. Ini menjadi potensial pasar tersendiri untuk membuka usaha atau technopreneur,” tambah Slamet.
Jiwa technopreneur di era digital harus mampu melihat kesempatan, kreatifitas dan inovasi lebih, dalam memberikan solusi atas permasalahan yang terjadi di lingkungan. Salah satu wadah bagi mereka yang memiliki ide-ide cemerlang berupa produk atau karya TIK bisa mendaftarkan diri ke ajang Seleknas “idenTIK” 2019.
“Produk yang masuk akan dipilih, apakah bisa dilanjutkan ke ajang internasional seperti AICTA untuk dipromosikan atau dicarikan orangtua asuh di dalam negeri. Seperti program kami di Gerakan Nasional 1000 Startup Digital maupun Bekraf untuk dibina lebih lanjut,” jelas Slamet.
Dilanjutkan Slamet, promosi lainnya adalah melalui ajang internasional di dalam negeri, seperti The Next Unicorn (Nexticorn) oleh kementerian Kominfo. Ajang itu memberikan kesempatan para startup atau pemilik produk untuk mendapatkan investasi dari kalangan luar negeri.
Masih dalam rangkaian Sosialisasi Seleknas “idenTIK” 2019, sesi diskusi panel diisi oleh Komite Juri dengan membahas kategori yang dipertandingkan di ajang Seleknas “idenTIK” 2019. Komite juri yang hadir diantaranya Eko K. Budiarjo dan Djarot Subiantoro dengan dimoderatori oleh M. Said Hasibuan, Relawan TIK Indonesia. (hel)