Jakarta, Ditjen Aptika – Di era Revolusi Industri 4.0 dimana kecanggihan teknologi sedang pesat-pesatnya, perempuan dituntut cerdas memanfaatkan internet. Tidak hanya dalam bermedia sosial, tapi juga mengembangkan wawasan, memperluas jaringan usaha atau waralaba daring dan menambah informasi yang benar.
Menurut Kasubdit Komunitas Pemberdayaan TIK Kementerian Kominfo, Bambang Tri Santoso, informasi benar bukan hanya sebuah informasi yang dianggap benar, tapi informasi sesuai fakta, bukan informasi salah, palsu, bohong atau biasa disebut dengan hoaks. Hal tersebut menuntut kecerdasan individu terutama perempuan untuk dapat menganalisa sebuah berita dan menepis atau menangkis hoaks yang beredar.
“Hoaks sering sengaja dibuat dengan menyaru informasi yang sebenarnya dan tak jarang informasi atau berita hoaks bukan karena mudah dibohongi tapi karena keterbatasan arus informasi. Ada beberapa tips yang bisa dilakukan dalam mendeteksi hoaks, yaitu cek alamat url, cek situsnya, gunakan fact-checking, siapa penulis dan narasumbernya, apakah beritanya membuat kesal dan bagaimana format penulisannya,” ujar Bambang dalam Acara Google Womenwill, di Kota Malang, Sabtu (02/03/2019).
Bambang mengingatkan, jika sebuah berita bukan hoaks tentu akan ada manfaat di dalamnya. Jika manfaatnya tidak masuk akal berita itu cukup diabaikan. Jika bermanfaat, bisa dicek apakah berita penting untuk disebarkan dan mendesak untuk diketahui semua orang. Jika tidak layak maka berita tersebut cukup disimpan saja.
Apabila mendapatkan sebuah berita atau informasi hoaks atau berisikan konten-konten negatif seperti pornografi, SARA, dll, bisa melaporkan konten negatif tersebut ke Tim Trust Positif Kominfo melalui (e-mail) aduankonten@mail.kominfo.go.id.
“Mengingat pada tahun 2017 saja, berdasarkan hasil survey Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pengguna internet perempuan telah mencapai 48,57 %. Sehingga perempuan pun harus cerdas dalam mengelola informasi yang diterima, menggunakan internet dengan positif dan berwawasan baik, agar kelak dapat menghasilkan sebuah generasi yang baik juga. Seorang ibu menjadi tempat belajar pertama anaknya di dalam sebuah keluarga,” tambah Bambang.
Acara Google Womenwill diinisiasi oleh Google Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Kominfo, Mafindo dan Redaxi. Acara berupa pelatihan UMKM digital untuk perempuan Indonesia, diadakan serentak di 14 kota di Indonesia mulai 9 Februari – 14 April 2019. Berkaitan dengan Pemilu 2019 Google menambahkan materi pelatihan TANGKAS atau Perempuan Cerdas Menangkis Hoaks. (hel)