Jakarta, Ditjen Aptika – Hoaks di Indonesia kian lama kian meningkat, di tengah upaya Kementerian Kominfo menangani berita bohong dan konten-konten negatif. Menkominfo menyatakan hoaks sebagai musuh bersama yang merusak tatanan kehidupan di Indonesia.
“Saya bawa data yang menunjukan bahwa hoaks yang berhasil diidentifikasi dan divalidasi oleh kementerian Kominfo menunjukkan angka yang semakin meningkat dari bulan ke bulan, pada bulan Agustus 2018 ada 25 hoaks yang berhasil teridentifikasi, bulan September ada 27, bulan Oktober ada 53, bulan November ada 63, dan bulan Desember ada 75. Memasuki bulan Januari 2019 meningkat menjadi 175 dan makin tinggi lagi di Februari 2019 yaitu sebanyak 353,” papar Menteri Kominfo Rudiantara saat menghadiri malam anugerah Obsession Awards 2019 di Hotel Grand Sahid Jakarta, Rabu (06/03/2019).
Sedangkan menurut data dari Tim AIS Ditjen Aptika, hoaks berdasarkan kategorinya ada 181 terkait politik, 126 terkait kesehatan, 119 terkait pemerintah dan selebihnya terkait kejahatan dan agama. Tim AIS Ditjen Aptika melakukan identifikasi sebelum menentukan sebuah berita merupakan hoaks, lalu melakukan validasi, memberi informasi mengapa suatu berita dikatakan hoaks dan apa fakta yang sesungguhnya.
Rudiantara juga menambahkan, kini ada situs www.stophoaks.id yang dapat digunakan untuk memastikan apakah sebuah informasi tersebut hoaks atau bukan. Ada juga kanal aduankonten.id dimana masyarakat bisa melaporkan jika mendapati berita hoaks beredar.
“Harapannya ke depan makin banyak pihak yang dapat membantu pemerintah guna mengklarifikasi dan memvalidasi hoaks yang bermunculan, terutama dari media arus utama yang memiliki sumber daya mumpuni,” kata Rudiantara.
Usamah Hisyam pendiri Obsession Media Group (OMG), mengatakan bahwa pihaknya akan memerangi hoaks yang kini telah menjalar di masyarakat. Keberagaman Indonesia dipilih untuk dijadikan tema acara kali ini. Obsession Awards adalah ajang bergengsi tahunan yang digelar OMG sejak tahun 2004.
Dalam kesempatan ini Presiden Joko Widodo mendapatkan penghargaan The Though Leader (pemimpin yang tangguh). Menurut Usamah, Jokowi mendapat penghargaan tersebut lantaran sudah lama memancing perhatian publik dalam maupun luar negeri.
Sayangnya Jokowi tidak sempat hadir langsung untuk menerima penghargaan, ia diwakilkan oleh Menkominfo Rudiantara. “Saya mohon maaf Bapak Presiden tidak bisa hadir karena sedang menjalankan tugasnya, tadi sembilan dari sepuluh menteri penerima awards juga tidak dapat hadir, karena mereka sedang bekerja,” ujar Rudiantara.
Ada pula kategori menteri terbaik, yaitu Mensesneg Pratikno, Menperin Airlangga Hartarto, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menlu Retno Marsudi, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise. (lry)