A. Penjelasan Program
Tuntutan kompleksitas di perkotaan seperti masalah pertumbuhan penduduk, perubahan iklim, kemacetan, kemiskinan, kriminalitas, bencana alam dan sebagainya harus dapat dicari pemecahannya dalam konsep kota/Kabupaten Pintar. Kota/Kabupaten Pintar diharapkan menjadi jawaban dari beragam permasalahan tersebut. Konsep Kota Pintar harus dapat memberikan dukungan pelayanan dasar bagi masyarakat luas yang disesuaikan dengan kondisi karakteristik daerah dan kebutuhan masyarakat di wilayah tersebut.
Visi pembangunan Kota/ Kabupaten Pintar adalah terciptanya kesatuan kota hijau yang berdaya saing dan berbasis teknologi didukung sinergi smart economy, smart people, smart government, smart mobility dan smart living.
B. Tujuan
Adapun Target atau tujuan pembangunan Kota/ Kabupaten Pintar (Smart City), antara lain:
- Sebuah kota/Kabupaten berkinerja baik dengan berpandangan ke dalam ekonomi, penduduk, pemerintahan, mobilitas, lingkungan hidup
- Sebuah kota/Kabupate yang mengontrol dan mengintegrasi semua infrastruktur termasuk jalan, jembatan, terowongan, rel, kereta bawah tanah, bandara, pelabuhan, komunikasi, air, listrik, dan pengelolaan gedung. Dengan begitu dapat mengoptomalkan sumber daya yang dimilikinya serta merencanakan pencegahannya. Kegiatan pemeliharaan dan keamanan dipercayakan kepada penduduknya.
- kota/Kabupaten pintar dapat menghubungkan infrastuktur fisik, infrastruktur IT, infrastruktur social, dan bisnis infrastruktur untuk meningkatkan pembangunan kota/ kabupaten.
- kota/Kabupaten pintar membuat kota lebih efisien dan layak huni
- Penggunaan smart computing untuk membuat smart city dan fasilitasnya meliputi pendidikan, kesehatan, keselamatan umum, transportasi yang lebih pintar, saling berhubungan dan efisien.
C. Konsep
Smart city merupakan salah satu konsep pengembangan kota/Kabupaten berdasarkan prinsip teknologi informasi yang dibuat untuk kepentingan bersama secara efeketif dan efisien. Dalam penerapan konsep smart city, terdapat beberapa unsur yang perlu dikembangkan, salah satunya adalah Smart Government. Konsep smart government menyangkut salah satu unsur penting perkotaan, yaitu badan / instansi pemerintahan yang dikembangkan berdasarkan fungsi teknologi informasi agar dapat diakses oleh yang berkepentingan secara efektif dan efisien. Contohnya adalah realisasi E-KTP di Indonesia.
Konsep smart government ini memiliki prinsip dasar yang dijadikan acuan dalam penerapan konsep smart city, yaitu :
- Mengkolaborasikan dan mengikutsertakan seluruh lapisan masyarakat
- Mengembangkan operasional agar lebih efisien
- Meningkatkan managemen organisasi, sumberdaya manusia, dan infrastruktur
- Membuat system database yang dapat diakses secara umum
- Mengolah informasi data yang up-to-date (real time)
- Menggunakan teknologi yang mutakhir
- Adanya koordinasi antara stakeholders
Salah satu focus Pembangunan smart city 2017-2020, yakni: Penyediaan bantuan teknis disedikitnya Lima Puluh kota/Kabupaten di Tahun 2018, hingga tercapainya seratus (100) Kota Pintar (Smart City) di tahun 2019. Adapun strategi yang akan dilakukan untuk mewujudkan hal tersebut, antara lain:
- Mewujudkan sitem, peraturan dan prosedur dalam birokrasi pemerintahan kota/Kabupaten yang tanggap terhadap kebutuhan masyarakat kota
- Meningkatkan kapasitas kepemimpinan kota/Kabupaten yang visioner dan inovatif serta aparatur pemerintah dalam membangun dan mengelola kota/Kabupaten berkelanjutan.
- Menyerdahanakan proses perijinan dan pelayanan bagi masyarakat dan pelaku usaha.
- Membangun dan mengembangkan kelembagaan dan kerjasama pembangunan antar kota/Kabupaten
- Mengembangkan dan menyediakan basis data informasi dan peta perkotaan yang terpadu dan mudah diakses.
- Meningkatkan peran aktif swasta, organisasi masyarakat sipil, assosiasi profesi, dalam menyusun kebijakan, perencanaan, dan pembangunan kota berkelanjutan.
D. Capaian
Pada tahun 2017, terdapat 24 Kab/Kota yang telah diberikan bimbingan teknis smart city
No. | Nama Kab/Kota | No. | Nama Kab/Kota | No. | Nama Kab/Kota |
1 | Kota Samarinda | 9 | Kota Bekasi | 17 | Kab. Sidoarjo |
2 | Kota Tangerang | 10 | Kota Jambi | 18 | Kab. Bojonegoro |
3 | Kota Tangerang Selatan | 11 | Kota Sukabumi | 19 | Kab. Badung |
4 | Kota Makassar | 12 | Kab. Lombok Timur | 20 | Kab. Siak |
5 | Kota Tomohon | 13 | Kab. Kutai Kartanegara | 21 | Kab. Mimika |
6 | Kota Bandung | 14 | Kab. Banyuwangi | 22 | Kab. Gresik |
7 | Kota Bogor | 15 | Kab. Banyuasin | 23 | Kab. Sleman |
8 | Kota Cirebon | 16 | Kab Pelalawan | 24 | Kab. Semarang |
Pada tahun 2018, terdapat 50 Kab/Kota yang telah diberikan bimbingan teknis smart city
No. | Nama Kota | No. | Nama Kota | No. | Nama Kota |
1 | Kab. Jember | 18 | Kab. Kendal | 35 | Kab. Pemalang |
2 | Kab. Jepara | 19 | Kab. Blora | 36 | Kota Surabaya |
3 | Kab. Magelang | 20 | Kab. Blitar | 37 | Kab. Indramayu |
4 | Kota Denpasar | 21 | Kota Manado | 38 | Kota Medan |
5 | Kota Pontianak | 22 | Kota Pekalongan | 39 | Kab. bantul |
6 | Kota pekanbaru | 23 | Kota Sibolga | 40 | Kab. Pasuruan |
7 | Kota surakarta | 24 | Kota banjarmasin | 41 | Kab. Sumenep |
8 | Kab. sukoharjo | 25 | Kota banjarbaru | 42 | Kab Cirebon |
9 | Kota Palembang | 26 | Kota Padang | 43 | Kab. Morowali |
10 | Kab. Muara enim | 27 | Kab.Solok | 44 | Kota Padang panjang |
11 | Kota Musi Banyuasin | 28 | Kab. bogor | 45 | Kota Mataram |
12 | kab Bandung | 29 | Kota Probolinggo | 46 | Kab. sumbawa |
13 | Kab.Cimahi | 30 | Kab. Luwu timur | 47 | Kab. Kutai timur |
14 | Kab. Tuban | 31 | Kota Yogjakarta | 48 | Kab. Grobogan |
15 | Kab. Batang | 32 | Kab Lamongan | 49 | Kab.kulonprogo |
16 | Kab Pati | 33 | Kab. Deli serdang | 50 | Kota binjai |
17 | Kab. Boyolali | 34 | Kab. Langkat |