Semarang – Pada rangkaian kegiatan evaluasi pelaksanaan smartcity tahun 2017 yang dilaksanakan di Auditorium Balai Kota Semarang 25-26 Juli 2018, sebanyak 8 kota/kabupaten mendapatkan kesempatan untuk memaparkan capaian pelaksanaan smartcity di daerahnya. Kegiatan yang dihadiri 24 kota/kabupaten yang akan dievaluasi juga beberapa kota/kabupaten serta perwakilan provinsi di Indonesia termasuk yang terpilih tahun 2018 untuk didampingi menyusun masterplan smartcity, guna bertukar informasi dan pengalaman tentang pelaksanaan smartcity dari daerah lain.
Kota/kabupaten yang memaparkan pelaksanaan smartcity di daerahnya antara lain Kota Tangerang Selatan, Kota Tangerang, Kabupaten Sidoarjo, Kota Bandung, Kabupaten Gresik, Kota Makassar, Kabupaten Sleman dan Kota Semarang selaku tuan rumah. Dengan adanya berbagi pengalaman ini diharapkan pemahaman terhadap konsep smartcity dapat dipahami sehingga dapat menginspirasi daerah lainnya untuk menngembangkan kotanya dan melayani lebih baik.
Kabupaten Sleman menyampaikan bahwa dalam implementasi Quickwins berupa penerapan SIMARDA, e-retribusi dan e-PPID masih terdapat kendala berupa infrastruktur dan SDM. Pemkab Sleman berusaha mengatasi hal tersebut dengan peningkatan infrastur serta peningkatan kapasitas SDM.
Kota Gresik dengan visi “Gresik, kota layak huni tempat berlabuhnya investasi” telah menjalankan 3 (tiga) quickwinsnya yaitu Dokter Kependudukan Online (Dr. KEPO), Go Pelayanan Limbah Domestik Online Gresik (Go Ploong), Sisfo laboratorium lingkungan (Sibling), Posyandu Go Online (Posyandu Go). Selama pelaksanaannya Kota Gresik terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar dapat mendapatkan manfaat program yang telah disusun dalam masterplan. (NVZ)