Banyuasin – Direktorat Ekonomi Digital melaksanakan kegiatan Bimtek Nelayan Go Online di Desa Sungsang, Kab. Banyuasin dengan mengundang 100 orang peserta yang terdiri dari nelayan dan penyuluh perikanan. Pemilihan lokasi kegiatan mempertimbangkan potensi perikanan dan jumlah nelayan sebanyak 4,792 orang dimana 75% nelayan tersebut berasal dari Kec.Banyuasin II. Bertempat di Balai Sekaya Maritim, Kec.Banyuasin II – Kab. Banyuasin Sumatera Selatan diselenggarakan Bimtek Implementasi Nelayan go Online (5/10).
Nizam Waham selaku Plt.Direktur Ekonomi Digital Ditjen Aplikasi Informatika membuka acara secara resmi dan menyampaikan presentasi tentang Program Nelayan Go Online serta peran Kementerian Kominfo dalam mendorong pemanfaatan TIK pada sektor-sektor strategis. Menurut Nizam profesi nelayan jangan dipandang remeh, karena saat ini membanggakan dan menjanjikan masa depan yg lebih baik karena mendapat perhatian penuh dari pemerintah pusat, terbukti dari Nawacita Jokowi-JK. Sehingga para nelayan dapat memanfaatan teknologi aplikasi nelayan pintar untuk memasarkan hasil tangkap secara online. Sementara Mirza Noviar, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Banyuasin menyampaikan mengenai potensi perikanan Kab.Banyuasin yg memiliki panjang garis pantai 275 km dan dilalui sungai besar Banyuasin serta Sungai Musi yg menjadikannya tulang punggung ekonomi daerah. Disamping itu Banyuasin memiliki 380 sungai yg menjadikannya penyuplai ikan terbesar utk wilayah Sumatera Selatan.
Bimtek dan simulasi Aplikasi Sistem Informasi Kenelayanan dilaksanakan oleh tim Pusriskel BRSDM KP, Sofiyan K dan Dani Saepuloh. Pada sesi tanya jawab, terlihat antusiasme peserta dengan banyaknya pertanyaan dan masukan, diantaranya utk memperhatikan kondisi konektivitas internet di kampung nelayan salah satunya dibantu dengan fasilitas wi-fi dan penguatan sinyal, agar aplikasi ini dapat benar-benar dimanfaatkan oleh nelayan. (TAS)