Jakarta, Ditjen Aptika – KPU RI telah mengumumkan pemenang Lomba Cipta Aplikasi Alat Peraga (Game) Kepemiluan. Lomba ini diadakan untuk meningkatkan rasa demokrasi pada generasi milenial.
“Kami telah memilih 5 permainan terbaik dari 10 peserta. Semua peserta adalah pemenang, tapi kami harus memilih yang paling relevan untuk pemillu serentak,” ucap perwakilan dewan juri Adam Ardisasmita, saat pengumuman pemenang Lomba Aplikasi Alat Peraga (Permainan) Kepemiluan melalui aplikasi Zoom, Rabu (24/06/2020).
Berikut lima besar pemenang Lomba Cipta Aplikasi Alat Peraga (Game) Kepemiluan tahun 2020:
- Juara 1 = Yuk Ke TPS (ABC RS TEAM dari Malang),
- Juara 2 = Pemilu Cerdas (Autowin dari Bandung),
- Juara 3 = Validasi Suaramu (Naga Sembur dari Bogor),
- Juara Harapan 1 = Waktunya Kita Nyoblos (Dominica Lauren dari Lampung), dan
- Juara Harapan 2 = TPS Run (Pacman dari Semarang).
Penilaian dilakukan oleh dewan juri yang terdiri dari Adam Ardisasmita (Asosiasi Game Indonesia), Maykada Harjono (Ditjen Aptika, Kemkominf0), Viryan Aziz (Komisioner KPU), I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi (Komisioner KPU), dan Nur Syarifah (KPU RI).
Sebelumnya, pada 10 Maret 2020 telah diadakan seleksi peserta tahap 1 yang memilih 10 terbaik dari 19 peserta. Selanjutnya di tahap 2 ini dipilih kembali lima terbaik yang akan menerima hadiah dari KPU. Seluruh hasil lomba nantinya akan digunakan KPU sebagai alat sosialisasi Pilkada Serentak 2020.
Lihat Juga: Sambut Pilkada Serentak 2020, KPU Siapkan Game Kepemiluan
Sementara itu Komisioner KPU, I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi menambahkan lomba ini bertujuan menghasilkan alat peraga sosialisasi kepada masyarakat, khususnya generasi milenial. “Kami adakan lomba ini agar bisa memberikan sosialisasi akan pentingnya suara masyarakat dalam pemilu,” ujarnya.
Tak lupa pria yang kerap disapa Dewa mengucapkan terima kasih kepada para peserta. “Kami berterima kasih kepada seluruh peserta. Semoga melalui langkah kreatif ini bisa jadi komitmen kita semua untuk membangun demokrasi,” ungkap Dewa.
Kepala Biro Teknis dan Humas KPU RI, Nur Syarifah mengungkapkan perlunya perbaikan konten game bersama KPU RI agar sosialisasi lebih optimal. “Meskipun perlombaan telah selesai, peserta masih harus memperbaiki permainan terutama penggunaan istilah kepemiluan,” terang Nur.
Nur berharap semua peserta tidak berhenti berkarya pada lomba ini saja. “Kami berharap semua peserta dapat berkontribusi pada negara terutama dalam kepemiluan,” tutupnya. (pag)