Kominfo Buka Wawasan 106 UMKM Surabaya untuk Mulai Ekspansi Bisnis

⁠Webinar UMKM Level Up dengan tema Ekspansi Bisnis: Strategi Ekspansi, Membangun Sistem, dan Kemitraan Bisnis, di Surabaya, Kamis (17/10/2024).

Surabaya, Ditjen Aptika– Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengajak 106 pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) di Surabaya, agar dapat memulai ekspansi bisnis mereka dan menjalin kerja sama sesama UMKM. Selain UMKM kota Surabaya yang hadir secara luring, kegiatan webinar juga diikuti oleh 171 UMKM di berbagai kota secara daring melalui kanal zoom meeting dan live streaming YouTube.

“Kita berharap dengan kegiatan ini para pelaku UMKM dapat memanfaatkan peluang digitalisasi untuk menjaring calon konsumen dan kemitraan potensial untuk melakukan pengembangan bisnis dan bisa ekspansi,” ungkap Direktur Pemberdayaan Informatika, Slamet Santoso, saat ⁠menyampaikan keynote speech pada kegiatan Webinar UMKM Level Up dengan tema Ekspansi Bisnis: Strategi Ekspansi, Membangun Sistem, dan Kemitraan Bisnis, di Surabaya, Kamis (17/10/2024).

Slamet menjelaskan, bahwa berdasarkan data dari Asosiasi Pengguna Jasa Internet Indonesia (APJII), saat ini Indonesia memiliki 215 juta pengguna internet yang berarti sekitar 80 persen dari total populasi, menjadikan ini sebagai potensi pasar yang besar bagi pelaku UMKM di Surabaya.

“Para pelaku diharapkan mampu memanfaatkan peluang digitalisasi untuk menjaring calon konsumen potensial,” ungkap Slamet.

Lihat juga: Coba Atasi Kesenjangan Digital, Kominfo Luncurkan Program Adopsi Teknologi Digital UMKM 2024

Sesi Diskusi Webinar UMKM Level Up dengan tema “Ekspansi Bisnis: Strategi Ekspansi, Membangun Sistem, dan Kemitraan Bisnis” pada (17/10).

Selain itu, Fitrah Jaya Saleh selaku konsultan di bidang bisnis dan pemasaran memberikan penjelasan mendalam mengenai tahapan dalam berbisnis. Fitrah menggarisbawahi perjalanan yang dimulai dari seorang pengusaha mikro hingga berkembang dan maju menjadi pebisnis yang sistematis dilakukan dengan perencanaan sistem yang baik.  

“Sistem yang baik membuat owner-nya dapat berfokus pada pengembangan bisnis, Hal ini bertujuan untuk membantu pelaku UMKM memahami pentingnya memiliki struktur dan strategi yang jelas dalam menjalankan usaha mereka,” jelas Fitrah.

Fitrah juga menyampaikan strategi bisnis yang cocok digunakan untuk UMKM yang baru merintis melalui kemitraan reseller. Kemitraan reseller bagi UMKM dinilai menjadi cara jitu agar produk dekat dengan masyarakat.

“Dengan kemitraan reseller, branding produk lebih dekat dengan pembeli dan dapat lebih dikenal. Selain itu cutting market cost dari sistem ini bisa meningkatkan jumlah pelanggan dan melahirkan komunitas,” ujar Fitrah.

Selain itu, Ie Lanny Siswadi atau yang dikenal sebagai pemilik usaha Sambal Bu Rudy berbagi pengalaman tentang perjalanan bisnisnya sebelum sukses dengan Sambal Bawang khas Surabaya. Ia menekankan pentingnya ketekunan dan kecermatan dalam melihat peluang. 

“Dari umur 10 tahun, otak saya selalu bangun tidur kerja. Dan ketekunan saya agar tetap bertahan lama juga harus mengikuti perkembangan zaman yang sudah mengarah pada proses digitalisasi,” ungkapnya.

Acara diakhiri dengan sesi tanya jawab untuk memberikan kesempatan bagi para pelaku UMKM untuk menggali lebih dalam tentang strategi bisnis dan peran teknologi digital untuk mendukung ekspansi bisnis. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi UMKM untuk memanfaatkan teknologi dan meningkatkan daya saing di pasar. (rar)

Print Friendly, PDF & Email