Bangli, Ditjen Aptika – Bangli memantapkan diri menuju Kota Cerdas dengan mengikuti Bimbingan Teknis Tahap 1 Penyusunan Masterplan Kota Cerdas (Smart City) yang digelar oleh Direktorat Layanan Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika pada 11-12 Juni 2024.
Bimtek Penyusunan Masterplan Kota Cerdas (Smart City) merupakan tindak lanjut dari Penandatanganan Nota Kesepakatan antara Ditjen Aplikasi Informatika dengan Pemerintah Kota/Kabupaten yang terpilih dalam Program Gerakan Menuju Kota Cerdas (Smart City) yang telah disepakati bersama pada 5 Maret 2024 lalu.
Bimtek yang diselenggarakan di Gedung Bukti Mukti Bakti Kantor Bupati Bangli ini dihadiri kurang lebih 110 peserta dari berbagai OPD (Organisasi Perangkat Daerah) di Kabupaten Bangli dan menghadirkan perwakilan Direktorat Layanan Aplikasi Informatika Pemerintahan Kementerian Komunikasi dan Informatika, Febrina Theresia Siahaan S.IP beserta Tenaga Ahli Tim Pembimbing Penyusunan Masterplan Smart City Teddy Sukardi dan Prof. Dr. Harya Damar Widiputra, S.T., M.Kom. IPM.
Adapun serangkaian kegiatan inti yang dilakukan pada Bimtek Tahap 1 penyusunan masterplan Smart City antara lain: pemaparan dan diskusi terkait dengan teori, arah kebijakan, kelembagaan, dan tata kelola/tata pamong Smart City, diskusi mengenai pembahasan rancangan isi Masterplan Smart City daerah, analisa kesenjangan kesiapan Smart City dan ditutup dengan diskusi prioritas pembangunan Smart City daerah, yakni mengenai SWOT Analysis untuk struktur, infrastruktur dan suprastrukturnya.
Dalam Kegiatan yang diselenggarakan selama 2 hari ini, para peserta beserta tenaga ahli saling berdiskusi tentang permasalahan yang selama ini menjadi kendala Kabupaten Bangli. Para OPD juga saling terbuka untuk mengungkapkan keresahan yang dirasakan mengenai berbagai permasalahan yang sering mereka temukan pada masyarakat Bangli.
Dalam wawancara, Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta, S.E. menyampaikan bahwa Smart City adalah bagaimana kota dengan seluruh yang ada di dalamnya benar-benar menjadi menjadi cerdas. “Smart City bukan menjadi ambisi kami saja tapi ini adalah kebutuhan masa depan bagaimana kota Bangli ini menjadi ramah kepada seluruh isinya khususnya manusianya” ujarnya.
Harapannya setelah diadakannya pendampingan, diperoleh sebuah Masterplan Smart City yang sesuai dengan kondisi permasalahan dan kebutuhan Kabupaten Bangli.