Jakarta, Ditjen Aptika – Menyongsong Pemilihan Umum Serentak 2024, Kementerian Komunikasi dan Informatika intensif dalam meningkatkan literasi digital masyarakat. Hal ini bertujuan untuk mendukung kelancaran penyelenggaraan Pemilu Damai.
Diketahui, sejak Oktober hingga November 2023, Kemkominfo dan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) telah berhasil mencapai lebih dari 14.000 peserta dari berbagai wilayah di Indonesia.
“Kegiatan tersebut merupakan bagian strategi komunikasi yang meliputi pemetaan data Bawaslu, Kominfo, dan komunitas lokal, serta pembuatan konten “Pemilu Damai” bersama,” jelas Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, dalam Rapat Kerja Komisi I DPR RI mengenai Diseminasi Informasi dan Dukungan Infrastruktur TIK Pemilu 2024 di Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (29/11/2023).
Tahun depan, Kemkominfo juga terus melanjutkan literasi digital bagi masyarakat di 26 provinsi. Selain memproduksi konten video, iklan layanan masyarakat (ILM), konten media sosial, serta rilis pers untuk memitigasi penyebaran hoaks dan menjaga kondusifitas ruang digital.
“Terutama daerah yang rawan pada Pemilu 2024 dan memiliki jumlah pemilih pemula yang signifikan Sesuai rekomendasi Bawaslu. Kami juga telah merencanakan produksi 100 konten literasi digital dalam berbagai bentuk,” jelas Menkominfo.
Lihat juga: Jelang Pemilu 2024, Menkominfo Imbau Masyarakat Bijak saat Terima Informasi di WhatsApp
Pada saat bersamaan, Kemkominfo juga telah melakukan penanganan hoaks mengenai Pemilu. Penanganan itu sebagai salah satu bentuk implementasi nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama yang telah Kementerian Kominfo bersama Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), Komisi Pemilihan Umum dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).
“Sepanjang 17 Juli hingga 26 November 2023, kami telah mengidentifikasi dan menerbitkan klarifikasi terhadap 96 temuan isu hoaks tentang Pemilu. Jumlah isu tersebut tersebar dalam 355 konten hoaks dimana kami telah melakukan take down terhadap 290 konten hoaks, dan sisanya masih dalam proses penanganan,” tutur Menteri Budi Arie.
Kemkominfo juga berkolaborasi bersama Bawaslu dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) meluncurkan Desk Pengawasan Pemilu.
Menkominfo Budi Arie Setiadi menyatakan penguatan sinergi dan kerja sama ini menjadi ikhtiar bersama untuk mendorong masyarakat memilih dengan bijak serta menjaga perdamaian di ruang digital. (hth)