Jakarta, Ditjen Aptika – Agenda kampanye atau komunikasi publik Pemilu Damai 2024 merupakan upaya mendorong masyarakat agar memilih dengan bijak dengan tetap menjaga perdamaian bangsa. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi.
“Pesan ini merupakan wujud ikhtiar bersama untuk mendorong masyarakat agar dapat menentukan pilihan dengan bijak, dan tetap menjaga perdamaian bangsa termasuk di ruang digital,” tandasnya dalam Sarasehan Pusat Teritorial Angkatan Darat (Pusterad) dengan Media Massa di Cijantung, Jakarta Timur, Senin (23/10/2023).
Menteri Budi Arie menjelaskan pesan “Pemilu Damai 2024” merupakan upaya bersama dalam menjawab berbagai potensi permasalahan Pemilu 2024. Selain ditujukan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, juga untuk mencegah perpecahan dan penyebaran hoaks.
Menurut Menkominfo, peredaran berbagai narasi politik di media sosial berpotensi menimbulkan kekacauan informasi berupa misinformasi, disinformasi, dan malinformasi.
“Di Kominfo, kami sudah sepakat bahwa ada tiga masalah besar yang menjadi perhatian kita (selama Pemilu), yang pertama adalah hoaks, kedua fitnah, dan yang ketiga ujaran kebencian atau hate speech, ini yang menjadi potensi munculnya kerawanan sosial,” ujarnya.
Menteri Budi Arie mengatakan Indonesia perlu berkaca dari pemilihan umum di negara lain yang pelaksanaannya terganggu akibat menyebarnya disinformasi di masyarakat.
“Disinformasi dalam Pemilu dapat mengakibatkan kalahnya keilmuan dengan popularitas, menurunnya kepercayaan pada demokrasi dan institusi pemerintahan, instabilitas politik dan sosial, terbatasnya akses pada informasi faktual, hingga polarisasi masyarakat yang berkepanjangan,” katanya.
Oleh karena itu, Menkominfo meminta semua pihak terutama Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan pekerja media massa bersama-sama mengamplifikasi narasi “Pemilu Damai 2024”.
“Kolaborasi dapat dilakukan melalui amplifikasi narasi Pemilu Damai 2024 pada media sosial dan media konvensional, sinergi Babinsa dalam mensosialisasikan Pemilu Damai 2024, serta kolaborasi dengan media massa dalam memproduksi informasi dan berita positif terkait Pemilu 2024,” ungkapnya.
Mengutip amanat Presiden Joko Widodo kepada jajaran TNI, Menteri Budi Arie mengajak untuk menjaga kondisi masyarakat agar tetap damai pada pelaksanaan Pemilu 2024.
“Amanat Presiden Joko Widodo pada HUT TNI 5 Oktober 2023 lalu, TNI harus menjaga kondisi damai dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa beda pilihan, menang-kalah, itu wajar, serta terus memelihara watak kesatria dan menjadikan sapta marga dan sumpah prajurit sebagai pegangan dalam bertindak,” tuturnya.
Lihat juga: Sambut Pemilu Damai 2024, Menkominfo Ajak Ciptakan Ruang Digital Sehat
Sebelumnya, Kementerian Kominfo telah berkolaborasi dengan TNI dalam penyelenggaraan program literasi digital yang berfokus pada etika pemanfaatan sosial media di masa Pemilu.Menkominfo juga menekankan arti penting netralitas TNI dalam menjaga ruang digital yang sehat.
“Netralitas TNI sangat diperlukan, khususnya dalam menciptakan dan menjaga ruang digital yang sehat,” tandasnya. (lry)