Lombok Timur, Ditjen Aptika – Menanamkan pemahaman mengenai literasi digital penting untuk dimulai dari keluarga. Pasalnya, keluarga merupakan lingkungan pertama bagi individu dalam belajar menggunakan teknologi sehingga dapat membantu menciptakan ruang digital yang positif.
Hal itu disampaikan Kepala Program Studi Pendidikan Sosiologi Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat (UNU NTB), Didin Septa Rahmadi dalam materinya pada kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Literasi Digital Sektor Pendidikan Kolaborasi bersama UNU NTB di Desa Suralaga, Lombok Timur, NTB, Kamis (10/08/2023).
“Pendidikan literasi digital yang dimulai dari keluarga ini memiliki dampak yang sangat positif, karena keluarga adalah lingkungan pertama dan utama di mana individu belajar tentang penggunaan teknologi dan berinteraksi dalam dunia digital,” ujar Didin.
Dalam hal ini, lanjut Didin, orang tua memegang peran penting dalam memberikan contoh yang baik untuk anak-anak tentang bagaimana menggunakan teknologi digital dengan bijak.
“Anak-anak cenderung meniru perilaku orang tua, jadi jika orang tua menunjukkan penggunaan teknologi yang bertanggung jawab maka anak-anak cenderung mengikuti contoh tersebut. Harapannya mereka bisa terhindar dari dampak buruk dari teknologi itu sendiri,” tambahnya.
Didin mengatakan, selain itu penting juga untuk menciptakan batasan-batasan dalam menggunakan teknologi digital di keluarga. Salah satunya membatasi konsumsi konten dengan menerapkan screentime.
“Penting bagi keluarga untuk menciptakan batasan-batasan dalam penggunaan teknologi digital, terutama dalam membatasi konten yang dikonsumsi dan screentime yang cukup. Ini dapat dilakukan untuk tetap menjaga interaksi atau hubungan antar anggota keluarga,” jelas Didin.
Harapannya, literasi digital yang ditanamkan di lingkungan keluarga dapat menciptakan banyak dampak positif, yang dimulai dari penggunaan teknologi digital yang benar.
Senada dengan hal itu, Kadiskominfo Lombok Timur, Ahmad Mafsu mengatakan bahwa saat ini teknologi digital, salah satunya media sosial, sudah menjadi kebutuhan primer khususnya bagi generasi sekarang.
Oleh karena itu penting untuk bersikap bijak dalam menggunakan teknologi digital tersebut.
“Generasi kita banyak yang terjebak pada pemanfaatan teknologi digital, yang mana setiap yang kita sampaikan di media sosial itu sebenarnya tidak bisa hilang dan menjadi jejak digital. Maka dari itu bijak lah bermedia sosial,” ujarnya.
Lihat juga: Berpotensi Terpapar Konten Negatif, Literasi Digital Penting bagi Kelompok Rentan
Tak lupa, Ahmad pun mengingatkan bahwa saat ini siapa pun bisa mendapatkan informasi dari berbagai sumber dengan mudah. Sehingga penting untuk menyaring informasi sebelum menyebarkannya ke media sosial.
“Selain itu dalam bermedia sosial kita harus bijak kalau mau membagikan informasi. Tidak perlu membagikan informasi yang tidak penting. Makanya kita juga harus bisa mem-filter informasi sebaik mungkin agar tidak menimbulkan misinformasi,” tandasnya.
Kegiatan KKN Literasi Digital Sektor Pendidikan Kolaborasi bersama UNU NTB tersebut merupakan salah satu rangkaian kegiatan Indonesia Makin Cakap Digital (IMCD) 2023. Acara itu dihadiri oleh 50 peserta yang terdiri dari masyarakat Desa Suralaga dan mahasiswa UNU NTB.
Adapun informasi lebih lanjut mengenai kegiatan dan informasi literasi digital lainnya dapat diakses melalui media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Fanpage @literasidigitalkominfo, kanal YouTube Literasi Digital Kominfo, dan website literasidigital.id. (ryo)