Banjarnegara, Ditjen Aptika – Penyusunan masterplan smart city diharapkan dapat membantu mewujudkan visi dari Kabupaten Banjarnegara. Hal tersebut karena program smart city merupakan salah satu upaya inovatif dalam mengatasi persoalan dan meningkatkan kualitas hidup manusia dan komunitas.
“Visi Kabupaten Banjarnegara yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Daerah (RPD) tahun 2023-2026 adalah Banjarnegara maju berbasis pertanian yang menitikberatkan pada peningkatan sumber daya manusia, penguatan ekonomi rakyat, tata kelola pemerintahan yang baik dan peningkatan sarana dan prasarana, sehingga konsep smart city akan tepat untuk mewujudkan visi Banjarnegara tersebut,” tegas Kepala Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan (Baperlitbang) Kabupaten Banjarnegara, Yusuf Agung Prabowo yang membacakan sambutan dari Pj Bupati Banjarnegara saat Bimbingan Teknis Tahap I Penyusunan Masterplan Smart City, di Banjarnegara, Senin (03/07/2023).
Kegiatan ini, laniut Yusuf, merupakan tindak lanjut MoU antara Pj Bupati Banjarnegara dan Direktorat Jenderal Aplikasi dan Informatika (Aptika) Kominfo tentang implementasi gerakan menuju smart city pada tanggal 28 Februari 2023.
“Setelah menjalani serangkaian assessment, Kabupaten Banjarnegara terpilih menjadi salah satu dari 50 kabupaten/kota yang mengikuti program gerakan implementasi menuju kota cerdas,” lanjut Yusuf.
Sebagai tindak lanjut dari hasil assessment program Implementasi Gerakan Menuju Kota Cerdas (Smart City), Kementerian Kominfo melalui Direktorat Layanan Aplikasi Informatika Pemerintahan (LAIP) mengadakan Bimbingan Teknis Penyusunan Masterplan Kota Cerdas (Smart City) dan quick win program unggulan kota/kabupaten. Kegiatan ini rencananya akan diselenggarakan sebanyak 4 (empat) kali dalam kurun waktu Juni s.d Oktober 2023.
Senada dengan Yusuf, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Banjarnegara, R. Riono Rahadi Prasetyo, mengatakan Indonesia kian mempercepat transformasi digital dengan program smart city. Masterplan smart city sudah dibuat dan mulai disebarkan ke daerah-daerah tujuan, agar mampu melihat dan memetakan bagaimana proses transformasi digital tergambar jelas di kabupaten/kota tersebut.
“Demikian pula, pemerintah memaksimalkan potensi dan tantangan yang ada di tiap daerah agar mampu menghasilkan inovasi baru dalam mendukung implementasi masterplan smart city ini,” ucap Riono.
Riono menegaskan bahwa ada dua tujuan dilaksanakannya Bimtek Penyusunan Masterplan Smart City. Pertama tersusunnya visi dan misi sasaran pembangunan smart city Kabupaten Banjarnegara sesuai visi dan misi RPD Kabupaten Banjarnegara dengan analisis SWOT.
“Kedua, tersusunnya draft analisis strategi smart city Banjarnegara.” ungkap Riono.
Diakhir sambutannya Riono berharap melalui kegiatan ini pihaknya mampu menyusun Masterplan Smart City yang sesuai dengan data dan informasi sehingga dapat diimplementasikan di Banjarnegara.
Lihat juga: Kominfo Ajak Kolaborasi Ciptakan Inovasi Kota Cerdas
Tahapan Penyusunan Masterplan Smart City
Rossi Adi Nugroho dari tim Direktorat LAIP Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo menyebutkan bahwa Bimbingan Teknis Smart City ini ditujukan untuk membimbing kabupaten/kota terpilih dalam merencanakan pengembangan Smart City di daerah masing-masing dengan tetap memperhitungkan potensi dan tantangan setiap daerah.
Narasumber lain yang merupakan Tim Ahli Universitas Gadjah Mada, Dr. Erda Rindrasih mengungkapkan, salah satu penerimaan urbanisasi adalah dengan adanya Smart City.
“Lebih dari 70% penduduk dunia akan tinggal di perkotaan. Artinya, kita membutuhkan support system berupa fasilitas, infrastruktur dan lain sebagainya. Kota adalah the centre of growth, pusat perkembangan. Mau tidak mau seperti itu karena penduduk semakin bertambah dan kesejahteraan kian membaik.”
Ada 10 tahapan menuju penyusunan Masterplan Smart City yang disampaikan pada acara tersebut, yaitu;
- Pembentukan Tim Penyusun Masterplan
- Penentuan Teori dan Framework
- Analisis Masa Depan dan Kesiapan Pembangunan
- Penentuan Visi, Misi dan Arah Pembangunan
- Penentuan Program Prioritas Pembangunan
- Penentuan Program Quick Win
- Penentuan Roadmap Implementasi
- Penentuan alat monitoring dan evaluasi
- Penyelesaian Dokumen Masterplan
- Sosialisasi, Literasi, Legalisasi, Implementasi dan Monev
Adanya smart city mampu menjadi program sustainable yang merata, sehingga masyarakat bisa ikut merasakan dampak positif dari transformasi digital yang diusung pemerintah agar mampu berjalan beriringan menuju sistem pelayanan dan pemerintahan yang maju. Pengembangan sistem interoperabilitas untuk saling dapat berbagi pakai data lintas Kementerian/Lembaga/Daerah, konsolidasi data aplikasi sejenis ke aplikasi umum yang ditetapkan, dan penyusunan dokumen usulan Kamus Data menjadi target yang ditetapkan tahun ini.
Meski kemajuan daerah tergantung dari pemerintah daerah itu sendiri, Kementerian Kominfo melalui Direktorat LAIP tetap memberikan pemahaman konsep smart city yang meliputi 6 dimensi, yaitu smart governance, smart economy, smart living, smart society, smart environment dan smart branding. Harapannya, melalui kegiatan ini, para peserta mampu melahirkan upaya-upaya inovatif menuju transformasi digital di sektor pemerintahan.
Bimbingan Teknis Tahap I ini telah terselenggara pada 3-4 Juli 2023 di Banjarnegara yang juga serentak diselenggarakan di 50 kabupaten/kota yang terpilih untuk dibimbing menuju pembangunan smart city.
Harapannya, program ini mampu memberikan penyuluhan lebih dalam mengenai persiapan, perencanaan, dan koordinasi penyusunan Masterplan Smart City dan penentuan Program Quick Win. Selain itu, kegiatan ini juga dilaksanakan demi menyambut era baru dalam tata kelola kota dan penerapan progres kemajuan tiap daerah menuju Smart City. (ran)