Jember, Ditjen Aptika – Kementerian Kominfo melalui Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika mengajak mahasiswa di Jawa Timur untuk mempromosikan budaya lokal lewat platform digital. Hal ini lantaran ruang digital saat ini dinilai hanya menjadi media untuk menyebarkan konten-konten budaya asing.
“Di ruang digital kita saat ini justru banyak tersebar adopsi budaya popular dari seluruh dunia seperti musik, film sampai gaya hidup. Maka dari itu ayo teman-teman mahasiswa ikut berperan aktif memperkenalkan budaya kita ke mancanegara melalui dunia digital,” ujar Ketua Tim Literasi Digital Sektor Pendidikan, Bambang Tri saat memberikan materi pada Roadshow Literasi Digital “Kuliah Umum bagi Mahasiswa Gen-Z Jawa Timur” di Jember, Rabu (12/04/2023).
Bambang, atau kerap disapa Betri, meminta mahasiswa memperbanyak membuat konten positif yang mengandung unsur budaya Indonesia. Namun, ia mengingatkan agar konten yang dibuat tidak melenceng dari nilai Pancasila.
“Kita perlu membanjiri ruang digital kita dengan konten-konten budaya agar budaya kita dikenal di kancah dunia,” sebutnya.
Betri mengungkapkan maraknya budaya asing yang saat ini membanjiri ruang digital Indonesia dikhawatirkan dapat mengambil alih dan menghapus budaya tanah air yang beragam.
“Sangat disayangkan bagi kita di Indonesia. Kondisi ini dapat mengakibatkan hilangnya identitas budaya dan keanekaragaman budaya kita,” ungkapnya.
Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa banyaknya konten budaya asing di internet dan media sosial juga memungkinkan penyebaran konten yang tidak sesuai dengan nilai dan norma yang ada di Indonesia.
“Contohnya adalah pornografi, tindakan kekerasan, dan bahasa kasar. Hal ini tentu dapat mempengaruhi budaya dan norma sosial di negara kita dan memicu perdebatan tentang batas-batas kebebasan berekspresi,” sebutnya.
Lebih lanjut Betri menjelaskan, Kemkominfo sendiri telah berupaya untuk mengedukasi masyarakat agar lebih bijaksana dan berperilaku dalam beraktivitas di digital melalui program Literasi Digital di berbagai sektor, salah satunya pendidikan.
Dalam hal ini, pilar Etika Digital dan Budaya Digital menjadi fokus utama sebagai pedoman untuk mendorong para mahasiswa memperbanyak konten lokal yang berkualitas sekaligus memperkenalkan budaya Indonesia dengan lebih masif di ruang digital.
”Sangat penting bagi kita untuk beretika di ruang digital, hal ini karena etika di dunia online juga bisa menjadi representasi image dari sebuah negara,” sebut Betri.
Sementara itu, Direktur PT Datian Citra Global, Rizqi Putri Nourma yang pada kegiatan tersebut menjadi pemateri mengatakan, mahasiswa sebagai generasi muda dipercaya mampu meningkatkan kemampuan dalam menggunakan teknologi informasi. Tak hanya menjaga keamanan di ruang digital namun juga dituntut produktif dalam menciptakan konten.
“Harapannya teman-teman mahasiswa ini bukan hanya berperan aktif dalam menciptakan ruang digital yang kondusif tapi juga bisa produktif menggunakan ruang digital,” ujarnya.
Dengan berperan aktif, tegas Rizqi, mahasiswa bisa menjadi solusi dari banyaknya konten hoax dan konten negatif yang marak di platform-platform digital.
“Kalo teman-teman menemukan masih banyak konten hoax dan konten yang bernuansa negatif, solusinya apa dari Gen-Z? Jadi content creator yang bagus dan berkaitan dengan ilmu dan budaya agar menjadi lawan bagi konten negatif tersebut,” tegasnya.
Lihat juga: Kominfo Gandeng 12 Perguruan Tinggi Tingkatkan Literasi Digital Pendidikan
Ia juga mengatakan, melalui literasi digital, mahasiswa juga bisa mendapatkan ilmu untuk meningkatkan kecakapan individu dalam menggunakan platform digital. “Literasi digital membantu mahasiswa untuk menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dengan efektif dan efisien, sehingga mereka dapat memahami, mengevaluasi, dan membuat informasi dalam berbagai bentuk media digital,” katanya.
Kegiatan Roadshow Literasi Digital bagi mahasiswa tersebut merupakan kerja sama antara Kemkominfo dengan Politeknik Negeri Jember yang diselenggarakan di empat kabupaten di Jawa Timur, meliputi Kabupaten Jember, Bondowoso, Sidoarjo dan Nganjuk.
Kuliah umum yang digelar dengan tema “Literasi Digital bagi Mahasiswa genZ” tersebut bertujuan untuk mencetak 2000 mahasiswa yang dapat terliterasi digital. Adapun sebanyak 4.125 mahasiswa telah terliterasi dari kegiatan itu.
Acara turut dihadiri oleh Ketua Tim Literasi Digital Sektor Pendidikan; Bambang Tri Santoso, Sekretaris Jurusan Teknologi Informasi Politeknik Negeri Jember; Syamsul Arifin, Direktur PT Datian Citra Global; Rizqi Putri Nourma dan Dosen Politeknik Elektrik Negeri Surabaya; Sritrusta Sukaridhoto. (wpu)