Jakarta, Ditjen Aptika – Dalam upaya meningkatkan literasi digital pada masyarakat, Kementerian Kominfo berkolaborasi dengan Whatsapp dan ICT Watch meluncurkan Chatbot Literasi Digital Siberkreasi. Fitur chatbot dapat diakses melalui platform WhatsApp dengan nomor 0811-105-99977.
Menkominfo Johnny G. Plate menyampaikan, melalui chatbot ini diharapkan masyarakat dapat mempelajari peran literasi digital sebagai pedoman bermedia digital dalam memahami dan meningkatkan kemampuan teknologi informasi komunikasi (TIK).
“Melalui Chatbot Pendidikan Literasi Digital ini, masyarakat dapat mempelajari beberapa modul seperti Modul Literasi Digital, Lawan Hoaks dan Lindungi Privasimu,” kata Menkominfo dalam acara Ruteng #MakinCakapDigital di Aula Misio, Universitas Katolik Santu Paulus Ruteng, Manggarai, Nusa Tenggara Timur, Jum’at (4/11/2022).
Sebagai informasi, chatbot adalah sebuah program komputer berbasis AI (Artificial Intelligence) yang dapat mensimulasikan percakapan layaknya manusia. Teknologi itu juga dikenal sebagai asisten digital yang dapat memahami serta memproses permintaan pengguna, dan memberikan jawaban yang relevan dengan cepat.
Pada forum tersebut, Menteri Johnny juga menyampaikan pentingnya masyarakat memiliki kemampuan dan pemahaman literasi digital sebagai kemampuan dasar dalam menghadapi era transformasi digital. Ia pun mengimbau semua lapisan masyarakat dapat turut serta mensosialisasikan peran literasi digital dalam meningkatkan masyarakat yang makin cakap digital.
“Digital knowledge di Indonesia masih perlu terus kita tingkatkan. Karena itu, peran komunitas, tokoh-tokoh, orangtua, pemerintah, gereja, dan partisipan langsung untuk berkolaborasi meningkatkan literasi di Indonesia,” ungkapnya.
Lewat peluncuran chatbot ini, putra kelahiran Ruteng itu, berharap semakin banyak masyarakat yang terliterasi dengan pembelajaran yang bisa diakses kapan saja.
“Harapannya platform (chatbot literasi digital) ini semakin mempermudah masyarakat untuk meningkatkan literasi digitalnya,” kata Menkominfo.
Menurutnya kolaborasi sangat penting, sehingga Kementerian Kominfo banyak melibatkan mitra dan komunitas untuk mencapai target masyarakat terliterasi dengan optimal.
Lihat juga: Kickoff Literasi Digital NTB, Siswa Jangan Terpaku Tiktok dan Game
Pada kesempatan yang sama Dirjen Aplikasi Informatika Kemkominfo, Semuel Abrijani Pangerapan menyampaikan, aktivitas masyarakat Indonesia di ruang digital saat ini melebihi aktivitas digital masyarakat di dunia.
“Masyarakat Indonesia bisa melakukan aktivitas di ruang digital hingga 8 jam, masyarakat dunia melakukan aktivitas di ruang digital dengan waktu 6 jam, 37 menit. Kita sangat aktif di ruang digital, dan ini berkolerasi dengan nilai ekonomi digital kita,” katanya.
Dirjen Semuel berharap peningkatan korelasi tersebut pada penggunaan internet ini diharapkan sejalan dengan peningkatan literasi digital pada masyarakat.
“Semakin banyak masyarakat antusias untuk masuk dalam ruang digital. Kita harapkan peningkatan ini sejalan dengan literasi digital masyarakat. Kita inginkan peningkatan internet ini bisa meningkatkan produktivitas masyarakat kita,” terangnya.
Sebagai informasi, Kementerian Kominfo menjadi bagian dari kolaborasi peningkatan literasi digital dengan mendorong Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) sejak 2017 yang melibatkan 121 mitra dan jejaring sosial.
GNLD ini sudah mendapatkan prize winner dari International Telecommunication Union (ITU) dan menjadi contoh di banyak negara lain dalam melakukan peningkatan talenta digital bagi warganya masing-masing.
Acara peluncuran Chatbot Literasi Digital Siberkreasi itu juga dihadiri Rektor Unika Santu Paulus Ruteng, Yohanes Servatius Lon; Bupati Manggarai, Herybertus Geradus Laju Nabit; pejabat Pemerintah Kabupaten Manggarai; dan sivitas akademik Universitas Katolik Santu Paulus Ruteng.
Indeks Literasi Digital 2021
Hasil Survei Indeks Literasi Digital Nasional yang dilakukan oleh Kemkominfo dan Katadata Insight Center pada 2021 menyebutkan tingkat literasi digital masyarakat Indonesia berada dalam kategori “sedang”, yaitu sebesar 3,49 dari 5,00. Data tersebut menunjukkan masih adanya ruang luas untuk menggenjot literasi digital masyarakat.
Untuk meningkatkan literasi digital, Direktorat Pemberdayaan Informatika Kemkominfo memiliki program Literasi Digital Nasional dengan tagline “Indonesia Makin Cakap Digital” yang sejalan dengan arahan presiden perihal percepatan transformasi digital, yaitu mempersiapkan kebutuhan SDM talenta digital Indonesia.
Program Literasi Digital memiliki beragam kelas daring dan luring gratis untuk seluruh masyarakat dengan materi-materi yang sesuai dengan empat pilar literasi digital, yaitu:
- Digital Skill/Keterampilan Digital;
- Digital Culture/Kebudayaan Digital;
- Digital Ethic/Etika Digital; dan
- Digital Safety/Keamanan Digital.
Lihat juga: Luncurkan 4 Modul Literasi, Menkominfo: Agar Masyarakat Miliki Kecakapan Digital
Dalam upaya menyasar seluruh lapisan masyarakat, maka program gerakan GNLD ini dibagi ke dalam tiga segmen, yaitu:
- Literasi Digital Sektor Pendidikan, yang mencakup pelajar sekolah dan madrasah (SD-SMA/SMK), mahasiswa, guru, dosen, dan tenaga didik sekolah/madrasah dan perguruan tinggi;
- Literasi Digital Sektor Pemerintahan, yang terdiri dari Aparatur Sipil Negara, TNI, dan Polri;
- Literasi Digital Kelompok Masyarakat, yang dalam pelaksanaannya bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan yang tergabung dalam GNLD Siberkreasi untuk menjangkau berbagai Komunitas Perempuan, difabel, orang tua/lansia/veteran, keagamaan, kepemudaan, destinasi prioritas/desa, wilayah 3T, perbatasan, dan sektor bisnis.
Program GNLD ini ditargetkan dapat menjangkau 50 juta masyarakat di 34 provinsi Indonesia hingga tahun 2024 untuk menuju Indonesia Makin Cakap Digital. (ea)