Bandung, Ditjen Aptika – Direktorat Pemberdayaan Informatika Kementerian Kominfo dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Dalam Negeri berkolaborasi meluncurkan Massive Open Online Course (MOOC) Literasi Digital Sektor Pemerintahan di Bandung, Jawa Barat.
Direktur Pemberdayaan Informatika Kemkominfo, Bonifasius Wahyu Pudjianto menyampaikan, MOOC merupakan kolaborasi antara Ditjen Aplikasi Informatika dengan BPSDM sebagai upaya pembelajaran mandiri berbasis online untuk para Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI, dan Polri.
“Kami memiliki tugas literasi digital masyarakat Indonesia hingga 2024 untuk menjangkau 50 juta masyarakat terliterasi. Pada 2022, Ditjen Aptika melakukan kolaborasi dengan semua kelembagaan pada sektor komunitas atau masyarakat umum, sektor pendidikan dan pemerintahan. Semoga program ini masih kami gulirkan hingga 2024,” ungkapnya pada acara peluncuran MOOC di Trans Luxury Hotel, Bandung, Kamis (10/11/2022).
Menurut Direktur Bonifasius, MOOC bisa diakses di manapun dengan materi empat pilar literasi digital, yakni digital ethic, digital skill, digital safety dan digital culture. MOOC merupakan kanal pelatihan daring literasi digital yang berada dalam Learning Management System (LMS) Sistem Informasi Kompetensi Unggul Aparatur Terintegrasi (SIKUAT) Kemendagri.
“MOOC sektor pemerintahan memberikan contoh konkrit transformasi digital dari Kominfo dan Kemendagri. Diharapkan dengan kolaborasi ini semakin banyak ASN pusat dan daerah, TNI serta Polri yang dapat secara mandiri mengakses materi-materi literasi digital sektor pemerintahan,” ungkapnya.
Lihat juga: Dirjen Semuel: Peluncuran MILA Bangun Ekosistem Talenta Digital Indonesia Lebih Optimal
Direktur Bonifasius yang biasa disapa Boni memaparkan, MOOC menjadi salah satu cara untuk mempercepat pemerataan literasi digital sebagai target Gerakan Nasional Literasi Digital, sesuai arahan Presiden Joko Widodo sejak 2019.
“Pada Juli 2019 Presiden Jokowi menyampaikan pidato ‘Visi Indonesia’ yang menekankan bahwa pembangunan SDM merupakan prioritas utama. Pada 4 Agustus 2020 presiden menekankan hal yang perlu menjadi perhatian dalam menangani transformasi digital saat pandemi Covid-19, salah satunya yaitu persiapan kebutuhan SDM talenta digital,” terang Direktur Boni.
Sementara itu Ketua Tim Literasi Digital Sektor Pemerintahan Kemkominfo, Niki Maradona menyampaikan acara tersebut menghadirkan partisipan dari berbagai lembaga lintas sektor. Sebanyak 150 partisipan hadir dalam peluncuran MOOC yang dilanjutkan penganugerahan para talenta digital dari program Indonesia Entrepreneur TIK (IdenTIK).
“Latar belakang acara ini yakni menjadikan literasi digital dengan peluncuran berbasis aplikasi pada kanal MOOC. Para ASN, TNI dan Polri yang mau belajar sendiri literasi digital kini difasilitasi lewat kanal MOOC dan bisa mengaksesnya kapan saja. Selama ini kita melakukan sosialisasi literasi digital dengan waktu ditentukan, tempat ditentukan, dan pesertanya ditentukan,” ungkapnya.
Niki Maradona juga menyampaikan, layanan MOOC literasi digital ini mulai dari awal free test, memahami materi empat pilar, sampai mengunduh sertifikat. “Berlaku untuk semua ASN kementerian atau lembaga, TNI dan Polri,” ujarnya.
Selain peluncuran MOOC, lanjut Niki, acara ini juga menyelenggarakan pemberian penghargaan kepada para talenta digital IdenTIK 2022. Sebanyak 18 karya IdenTIK Tahun 2022 akan memperoleh pembinaan serta pelatihan untuk mempersiapkan diri menghadapi kompetisi regional ASEAN ICT Awards (AICTA) tahun 2023.
Lihat juga: IdenTIK 2022, Mencari Karya Lokal yang Unik dan Berdampak Besar
Diketahui, total pendaftar dalam kompetisi IdenTIK 2022 adalah 190 karya. Berdasarkan kurasi, telah terpilih 18 karya pemenang yang meraih peringkat tiga besar pada masing-masing kategori dan memperoleh kesempatan untuk berpartisipasi dalam AICTA 2023 mendatang.
Direktorat Pemberdayaan Informatika menyelenggarakan program IdenTIK sebagai salah satu strategi mengembangkan ekosistem digital di Indonesia. IdenTIK merupakan kompetisi tahunan yang diselenggarakan Kemkominfo dalam rangka menggali potensi produk TIK karya anak bangsa agar mampu bersaing di tingkat dunia. (ea)