Badung, Ditjen Aptika – Game “Kitaria Fables” buatan pengembang asal Yogyakarta, Twin Hearts sukses memborong tiga penghargaan sekaligus dalam Indonesia Game Award 2022 di The Stone, Legian, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Minggu (16/10/2022). Salah satu penghargaan yang berhasil dimenangkan adalah dari kategori yang bisa dibilang bergengsi di gelaran Indonesia Game Developer Exchange (IGDX) 2022.
“Kitaria Fables” adalah gim yang menggabungkan RPG Adventure dengan farming simulation. Nyanza Von Whiskers, tokoh utama dalam gim ini, yang berwujud kucing. Nyanza adalah anggota militer yang dikirim ke desa Paw Village untuk menjaga keselamatan warga desa dari para monster.
Game “Kitaria Fables” meraih tiga penghargaan yaitu untuk kategori Best Game Play, kategori Best PC and Console Game dan kategori Game of the Year.
Penghargaan lainnya dimenangkan oleh Khayalan Art, Eternal Twin Studio, dan Mojiken Studio. Sementara penghargaan khusus yaitu Hononary Award diberikan kepada Mohammad Fahmi Hasni, yang telah berpulang di usia 32 tahun pada Maret 2022 lalu.
Fahmi, begitu almarhum biasa disapa, adalah kreator game “Coffe Talk”. Lewat gim ini nama Fahmi melambung. “Coffee Talk” berhasil memenangkan penghargaan Grand Jury Award di SEA Game Awards 2021 dan menjadi salah satu ‘mainan’ terpopuler Toge Productions, tempat Fahmi bernaung. “Coffee Talk” merupakan gim simulasi konsol populer yang bisa dimainkan di seluruh dunia melalui PS4, Xbox One, PC, bahkan Nintendo Switch sejak 30 Januari 2020.
Lihat juga: IGDX 2022 Picu Daya Saing Pengembang Game Lokal
Selengkapnya berikut daftar pemenang penghargaan di ajang Indonesia Game Award 2022 di masing-masing kategori:
- Kategori Best Art – Samudra (Khayalan Arts)
- Kategori Best Narrative – The Sun Shine Over Hearts (Eternal Twin Studio)
- Kategori Best Game Play– Kitaria Fables (Twin Hearts)
- Kategori Best Mobile Game – When the Past was Around (Mojiken Studio)
- Kategori Best PC/Console Game – Kitaria Fables (Twin Hearts)
- Kategori Game of the Year – Kitaria Fables (Twin Hearts)
- Kategori Honorary Award – Mohammad Fahmi Hasni.
IGDX Conference Hasilkan 540 Business Meeting
IGDX Conference Day yang berlangsung pada 15-16 Oktober 2022 resmi ditutup. Direktur Ekonomi Digital, Ditjen Aptika, Kementerian Kominfo, I Nyoman Adhiarna menyampaikan dalam dua hari pelaksanaan gelaran tersebut menghasilkan ratusan business meeting. Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengapresiasi kepada para pihak yang telah membantu kegiatan ini.
“Kita sudah mencapai 540 business meeting dalam 2 hari ini. Terima kasih kepada 67 game developer yang hadir hingga akhir acara hari ini. Terima kasih kepada 83 business partner dari publisher, PC, distribution company dan komunitas. Terima kasih banyak kepada Asosiasi Game Indonesia dan teman-teman dari Kementerian Kominfo,” ujar Direktur Nyoman saat menutup IGDX Conference Day sesi hari kedua di Hotel The Stones, Legian, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Minggu (16/10/2022) sore.
Direktur Nyoman berharap bisa membuat acara ini dengan lebih baik dan lebih besar lagi pada tahun depan. Dalam kesempatan berbeda, ia mengaku optimistis terhadap kondisi industri gim di Indonesia. Berdasarkan data kalangan muda yang sudah ikut terlibat di industri gim cukup banyak. Mayoritas talenta lokal itu didominasi oleh orang-orang yang telah menghabiskan waktu lebih dari lima tahun berpengalaman bekerja di bidang gim.
Lihat juga: Puncak IGDX 2022, Ajang Temu Bisnis dan Edukasi Pasar Game Indonesia
Sementara itu Dirjen Aptika Kominfo Semuel A. Pangerapan menyebut IGDX Career tahun ini diikuti lebih dari 20 perusahaan yang membuka 100 lowongan kerja di industri gim.
“Dari kegiatan tersebut sampai saat ini telah terdaftar lebih dari 400 talenta yang siap dipertemukan dengan perusahaan untuk mengisi lowongan profesi yang ada di dalam industri game,” tutur Dirjen Semuel saat memberikan keynote speech, Minggu (16/10/2022).
Adapun IGDX Career merupakan ruang bertemunya talenta lokal berbakat dengan perusahaan gim di Indonesia. IGDX Career yang berlangsung mulai 1 Agustus hingga 26 Oktober 2022, membuka kesempatan bagi pengembang gim nasional untuk dapat memahami lebih prospek karier di industri tersebut. (lg)