Jakarta, DitjenAptika – Direktorat Pemberdayaan Informatika Kementerian Kominfo berkolaborasi dengan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Kementerian Dalam Negeri, menggelar Training of Trainer Literasi Digital di Hotel Harris Sentul, Bogor, Jawa Barat, 24-26 Oktober 2022.
Agenda kegiatan itu ditujukan bagi para Jabatan Fungsional Tertentu (JFT) Widyaiswara di lingkungan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kemendagri.
Direktur Pemberdayaan Informatika Kementerian Kominfo, Bonifasius Wahyu Pudjianto menyampaikan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kemendagri dengan kegiatan pelatihan. Program ini sudah sesuai amanat pasal 70 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
“ASN itu kunci dari kekuatan negara kita karena sebagai abdi negara. Di sini kunci pokoknya ASN itu harus kita literasi agar paham bagaimana dampak manfaat dari revolusi yang sangat cepat dari perubahan teknologi,” kata Bonifasius di Hotel Harris Sentul, Bogor, Senin (24/10/2022).
Seperti diketahui, literasi digital memiliki empat pilar, yaitu digital skill, digital safety, digital culture, dan digital ethic sebagai pedoman pemberian materi literasi digital.
Menyangkut hal itu, Direktur Bonifasius yang akrab disapa Boni itu berharap para ASN Widyaiswara dapat meningkatkan pengetahuan, pemahaman, kesadaran dan kecakapan penggunaan teknologi digital.
“Selain itu, ASN diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap keamanan perangkat dan akun yang digunakan untuk meningkatkan kualitas pelayanan sektor publik,” tuturnya.
Lihat juga: Literasi Digital Pemerintahan Dorong ASN BerAKHLAK yang Kompeten dan Adaptif
Lebih lanjut, ungkap Direktur Boni, meski dalam kondisi pandemi, pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dituntut tidak menurun. Ia menekankan, pemerintah harus tetap dan cepat serta dituntut untuk memberikan pelayanan yang optimal.
“Bapak Ibu trainer silakan mengimprovisasi, berkreasi dan manfaatkan kesempatan ini (program training). Pandemi mengubah budaya, kita dapat menggunakan teknologi untuk mempertemukan titik-titik pelatihan literasi tidak hanya pada satu titik sosialisasi,” ujar Direktur Pemberdayaan Informatika Kominfo.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BSDPM Kemendagri, Sugeng Hariyono menuturkan kegiatan kolaborasi ini diharapkan dapat memenuhi target literasi digital pada tahun 2022 sejumlah 250.000 orang ASN.
Sugeng mengungkapkan, ASN di kementerian lembaga/pemerintah daerah mendapatkan hak dan kesempatan yang sama. Di samping itu, ada pemenuhan hak dan kesempatan pengembangan kompetensi sebanyak 20 jam pelajaran setiap ASN. Ketika hal itu dipenuhi, maka berkontribusi pada pemenuhan indeks reformasi birokrasi.
Terkait itu, indeks profesionalitas ASN terbagi atas empat dimensi, yaitu kualifikasi, kompetensi, kinerja, dan disiplin. “Dengan pencapaian pemenuhan hak dan kesempatan ASN akan pengembangan kompetensi dan indeks profesionalitas ASN maka perlu dilakukan penambahan personil dan peningkatan kapasitas jabatan widyaiswara secara terus menerus,” ungkapnya.
Sugeng menyebut, Kemendagri sebagai target awal pada segmen pemerintah pusat menjadi tonggak dasar yang berimplikasi pada program keberlanjutan literasi digital pada pemerintah daerah.
Lebih lanjut, ASN diharapkan memiliki pola pikir komprehensif, integral, holistik bahkan sistemik. Hal itu bisa tercapai melalui peningkatan kemampuan penguasaan literasi digital yang merupakan program Kementerian Kominfo sejak 2017.
“Kita tidak menyasar pada pencapaian target saja. Tapi yang jauh lebih penting pada aspek kemanfaatan. Oleh karena itu forum ini menjadi bagian strategi bersama untuk meliterasi dan memahami empat pilar yang harus kita ingatkan terus untuk target 50 juta masyarakat terliterasi,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Sugeng mengapresiasi Kementerian Kominfo khususnya Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika dalam penyelenggaraan sosialisasi literasi digital bagi para ASN.
Sementara itu, Ketua Tim Literasi Digital Sektor Pemerintahan Niki Maradona, menyampaikan pelatihan Training of Trainer ini merupakan kolaborasi literasi digital sektor pemerintahan yang pertama kali terselenggara secara kolaborasi penuh dengan Kemendagri. Pada tahun 2023 literasi digital sektor pemerintah akan menyasar pada enam lembaga yang sudah pada tahap penyusunan dokumen kerja sama.
“Agendanya tiga hari dengan rangkaian kegiatan belajar dengan pemberian materi, latihan, kerja kelompok, free test dan ada evaluasinya juga. Jadi tahun ini (2022) khusus sektor pemerintahan kami baru berkolaborasi penuh dengan Kemendagri saja. Tahun depan dengan Kemenkes, Kementerian Dikbud, Kementerian Agama, Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, dan Badan Kepegawaian Negara,” terang Niki.
Lihat juga: Hadapi Era Disrupsi, ASN Harus Miliki Kemampuan Literasi Digital dan Literasi Data
Selain itu, ia menyampaikan kegiatan yang akan berlangsung selama tiga hari ini bukan hanya dalam bentuk pelatihan pemberian materi empat pilar literasi digital.
“Selain penyampaian materi empat pilar, para trainer akan diberikan materi Undang-Undang Pelindungan Data Pribadi dan ditambah core value ASN BerAKHLAK yang menjadi dasar ASN untuk menjalankan fungsinya sebagai pembuat regulasi publik, serta mewujudkan pelayanan publik sebagai perekat dan pemersatu bangsa,” jelas Nikki Maradona.
Acara tersebut diikuti oleh 30 peserta yang berasal dari masing-masing PPSDM Regional dari Yogyakarta sebanyak 11 peserta, Bandung 8 peserta, Bukitinggi 6 peserta, dan Makassar 5 peserta. (ea)