Badung, Ditjen Aptika – Kementerian Komunikasi dan Informatika berkomitmen akan terus mendukung perkembangan ekosistem industri game di Indonesia serta menciptakan inisiatif yang dapat mendorong laju pertumbuhan industri game di Indonesia.
Pernyataan itu disampaikan Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, Semuel A. Pangerapan saat menyampaikan keynote speech pada hari kedua Indonesia Game Developer Exchange (IGDX) 2022 di hotel The Stones, Legian, Bali, Minggu (16/10/2022).
Dirjen Semuel mengungkapkan jumlah pemain game di Indonesia saat ini tercatat lebih dari 170 juta orang di berbagai platform berdasarkan Peta Ekosistem Industri Game Indonesia 2021. Ponsel pintar menjadi gadget terpopuler untuk bermain gim yaitu sebanyak 84 persennya. Disusul 43 persen yang menggunakan komputer desktop, 20 persen melalui notebook atau laptop, dan 9,5 persen memakai konsol.
Lebih lanjut dilaporkan jumlah pendapatan dari gim di Indonesia mencapai USD1,1 miliar (Rp16,72 triliun/kurs USD1 = Rp15.200). Angka tersebut merupakan potensi yang amat besar untuk dikembangkan ke depan.
“Hal inilah yang menjadikan game sebagai salah satu fokus Kominfo. Program IGDX ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas, kapabilitas, dan nilai produk dari para pengembang game Indonesia melalui berbagai kegiatan mulai dari Academy, Career Session, dan juga Business dan Conference. Output dari program ini adalah sebagai langkah untuk meningkatkan kemampuan daya saing dari pengembang game Indonesia dalam mengakuisisi pasar dalam negeri dan internasional,” jelas Dirjen Aptika.
IGDX 2022 terbagi menjadi empat rangkaian acara yang terdiri dari IGDX Academy, IGDX Career, IGDX Business, dan IGDX Conference.
Lihat juga: Puncak IGDX 2022, Ajang Temu Bisnis dan Edukasi Pasar Game Indonesia
IGDX Academy merupakan sesi bimbingan yang dipimpin oleh mentor lokal dan asing yang berpengalaman di industri gim. Kegiatan yang berlangsung secara luring dan daring ini ditujukan untuk mengedukasi para pengembang gim lokal yang ikut serta dengan wawasan dan pengetahuan baru.
Kemudian ada IGDX Career sebagai ruang bertemunya talenta lokal berbakat dengan perusahaan gim di Indonesia. IGDX Career yang berlangsung mulai 1 Agustus hingga 26 Oktober 2022, membuka kesempatan bagi pengembang gim untuk dapat memahami lebih prospek karier di industri gim.
“IGDX Career tahun ini diikuti diikuti lebih dari 20 perusahaan game yang membuka 100 lowongan kerja di industri game. Dari kegiatan tersebut sampai saat ini telah terdaftar lebih dari 400 talenta yang siap dipertemukan dengan perusahaan game untuk mengisi lowongan profesi yang ada di dalam industri game,” imbuh Dirjen Semuel.
Sedangkan IGDX Business yang berlangsung 15 September hingga 15 Oktober 2022 menjadi sarana untuk mempertemukan pengembang gim dengan penerbit gim, studio gim, pemerintah, serta investor yang berasal dari dalam dan luar negeri.
Dirjen Semuel menyampaikan pada IGDX tahun 2021 yang lalu telah terjalin kerja sama bisnis baru oleh para pengembang game dengan nilai USD3 juta. Sementara untuk tahun 2022 ini, Kemkominfo berkolaborasi dengan Kemenparekraf, Kemenlu dan Kemendag serta Asosiasi Game Indonesia (AGI) mempromosikan pelaku industri game Indonesia pada kegiatan Tokyo Game Show dan Gamescom.
“Kami mencatat atas partisipasi rekan industri game nasional pada acara tersebut memperoleh potensi investasi dan kerjasama bisnis mencapai USD93 juta. Tentunya kita bangga dan berharap capaian ini dapat terus meningkat dan membuat Indonesia menjadi pemain dalam industri game baik di dalam maupun di luar negeri,” katanya.
IGDX Conference, yang merupakan puncak dari rangkaian acara, dilaksanakan 15-16 Oktober 2022 menghadirkan para pembicara yang sudah berpengalaman di tingkat nasional dan global dalam industri gim serta investasi.
“Dengan menghadirkan program IGDX kali ini kami sangat berharap ke depan akan semakin tersedia media yang inklusif terhadap talenta-talenta terbaik Indonesia yang siap berkarya di industri game nasional,” tutur Dirjen Semuel.
Pangsa Pasar Masih Dikuasai Asing
Sebelumnya, Sekretaris Deputi Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Koordinasi Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marinves), Rustam Efendi menyampaikan saat ini pangsa pasar permainan elektronik nasional masih didominasi oleh gim buatan luar negeri. Disebutkan di 2020, pangsa pasar gim di Indonesia 99,5 persen masih dikuasai produk-produk asal luar negeri atau setara lebih dari USD1,7 miliar (sekitar Rp26,3 triliun).
Namun, menurut Effendi pasar gim di Indonesia pada tahun 2025 diproyeksikan akan terus berkembang dan dapat mencapai USD2,5 miliar (sekitar Rp38,6 triliun).
“Perkembangan itu turut diikuti oleh pesatnya pertumbuhan pasar global mobile gaming yang diramalkan bakal meningkat hingga USD125 miliar,” ujar Efendi dalam sambutannya di acara IGDX Conference 2022, Sabtu (15/10/2022).
Lihat juga: IGDX 2022: Peserta Bertambah, Industri Game Naik Level
Menurut Efendi, dalam rangka membantu perkembangan gim Indonesia, dibutuhkan dukungan percepatan pengembangan dari kementerian/lembaga dan pemangku kepentingan terkait.
Indonesia dinilai sebagai negara yang menyediakan pangsa pasar industri gim terbesar di Asia Tenggara, bahkan menduduki peringkat ke-16 untuk tingkat global. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) pada tahun 2020 mencatat bahwa industri gim di indonesia berhasil menyumbang sekitar Rp24,88 triliun atau 2,19 persen kontribusi terhadap total GDP nasional. (lg)