Jakarta, Ditjen Aptika – Sebanyak 100 UMKM dari 13 daerah telah terpilih untuk mengikuti pameran secara daring “UMKM Go Online Virtual Expo 2022” yang digelar pada 8–11 Oktober 2022. Acara itu merupakan rangkaian akhir program Adopsi Teknologi Digital 4.0 bagi UMKM dari Ditjen Aptika, Kementerian Kominfo.
“Kami ucapkan selamat kepada 100 UMKM terpilih untuk mengikuti acara ini. Gunakan kesempatan yang berharga ini untuk memperkenalkan produk-produk unggulan kepada pasar yang lebih luas lagi hingga menembus pasar global. Manfaatkan semaksimal mungkin dan semoga ajang ini berkelanjutan,” kata Dirjen Aptika, Semuel Abrijani Pangerapan saat pembukaan UMKM Go Online Virtual Expo 2022, Sabtu (8/10/2022).
Dalam sambutan yang ditayangkan secara virtual, Dirjen Semuel menyampaikan, berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan UMKM, jumlah UMKM di Indonesia mencapai lebih dari 64 juta. Jumlah itu mencerminkan sekitar 97 persen tenaga kerja secara nasional. Pencapaian tersebut menjadikan sektor UMKM sebagai tulang punggung perekonomian di Indonesia.
Namun pada 2018, ungkap Semuel, kontribusi UMKM terhadap PDB hanya mencapai 64 persen dan kontribusi pada ekspor hanya mencapai 14 persen. Angka itu menunjukkan masih ada potensi UMKM yang perlu digali lagi dengan memanfaatkan teknologi digital, agar UMKM dapat berkembang serta memenuhi pasar dalam negeri dan ekspor.
“Salah satu upaya pemanfaatan teknologi digital adalah memperkenalkan cara berbisnis daring kepada pelaku UMKM dengan memanfaatkan platform e-commerce dan marketplace yang telah berkembang di tanah air,” tutur Dirjen Aptika Semuel.
Untuk mendorong terus perkembangan UMKM terhadap teknologi digital, Dirjen Semuel menambahkan, saat ini Kementerian Kominfo telah melaksanakan program Adopsi Teknologi Digital 4.0 pada UMKM. Program tersebut merupakan pendampingan terhadap 30 ribu UMKM sektor pengolahan yang tersebar di 13 provinsi.
Pendampingan itu dilakukan sehingga UMKM dapat memanfaatkan teknologi digital agar lebih produktif dan inovatif dalam pengembangan produk dan pemasaran. Bentuk pendampingan itu salah satunya dengan memfasilitasi 100 UMKM terpilih untuk mengikuti virtual expo.
Lihat juga: Direktur Nyoman: Adopsi Teknologi 4.0 akan Dongkrak Penjualan UMKM
Dijelaskan oleh Dirjen Semuel, virtual expo merupakan cara baru dalam memasarkan produk yang memungkinkan pelaku UMKM untuk memamerkan produk yang mereka miliki secara daring atau virtual. Acara virtual expo bukan hanya dapat mengefisiensi biaya, tapi juga efektif dalam memasarkan produk dengan jangkauan lebih luas.
“Selain itu kami juga mengajak para pelaku usaha, khususnya eksportir dan retailer, untuk memanfaatkan ajang ini sebagai sarana mendapatkan produk unggulan yang dapat dipasarkan di pasar nasional hingga mancanegara,” terangnya.
Ajang UMKM Go Online Virtual Expo 2022 dilaksanakan selama empat hari dengan kegiatan memamerkan dan memasarkan produk unggulan dari 100 UMKM. Jenis produk yang akan dipamerkan pada ajang virtual ini berupa produk makanan dan minuman, produk fesyen, kerajinan tangan dan kerajinan kulit.
Selain pameran virtual, juga digelar serangkaian kegiatan webinar terkait adopsi teknologi dan tema-tema lain yang dibutuhkan UMKM untuk meningkatkan kapasitas maupun akses pasar. Pameran itu dapat diakses oleh publik di https://virtualexpokominfo.go.id.
Melalui serangkaian kegiatan tersebut, UMKM diharapkan dapat kembali bangkit serta menghasilkan produk-produk dalam negeri maupun ekspor, sebagai bagian dari Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia. Kemkominfo melalui Ditjen Aptika juga telah menjalin kerja sama dengan berbagai startup digital untuk program adopsi teknologi digital bagi UMKM.
Apresiasi KemenkopUKM
Sementara itu, Asisten Deputi Perlindungan dan Kemudahan Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM, Rahmadi mengapresiasi Ditjen Aptika Kominfo yang terus aktif mendorong UMKM masuk dalam ekosistem ekonomi digital melalui adopsi Teknologi 4.0.
Dengan cepatnya perkembangan ekonomi digital ini, menurut Asdep KemenkopUKM, transformasi digital sudah menjadi keharusan bagi UMKM untuk meningkatkan efisiensi dan pengembangan usaha.
“Guna menaikkan kelas UMKM, pemerintah mengupayakan berbagai inisiatif dan kebijakan, salah satunya dengan program Bangga Program Buatan Indonesia. Program tersebut membantu para UMKM untuk menjual produknya melalui e-commerce,” katanya dalam sambutan pada pembukaan UMKM Go Online Virtual Expo 2022.
Rahmadi menyampaikan, hingga Mei 2022 persentase UMKM on boarding telah mencapai 63,7 persen dari total target digitalisasi UMKM sebanyak 30 juta atau telah mencapai 29,8 persen dari total jumlah UMKM saat ini.
“Kementerian Koperasi dan UMKM akan terus mendukung semangat kolaborasi digitalisasi UMKM yang menjadi kunci utama pemulihan ekonomi,” ujarnya.
Lihat juga: Dengan Adopsi Teknologi Digital, UMKM Ternate Optimis Bisa Ekspor Produk
Kondisi pandemi ini, terang Rahmadi, menyebabkan penurunan mobilitas barang dan orang sehingga memicu penurunan produk barang dan jasa. Sehingga terobosan dan inovasi sangat dibutuhkan untuk UMKM agar bisa terus tumbuh dan berkembang dan tahan banting.
“Melalui UMKM Go Online Virtual Expo ini kami berharap ini adalah sebuah solusi bagi para UMKM untuk dapat mengembangkan bisnisnya. Selamat bagi 100 UMKM Champion dan selamat mengikuti kegiatan ini, UMKM naik kelas dan UMKM Go digital,” tutupnya. (ea)