Tangerang, Ditjen Aptika – Kegiatan Literasi Digital bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Provinsi Banten diharapkan dapat menaikkan kompetensi individu ASN serta berimbas pada peningkatan pelayanan publik. Digitalisasi harus dipahami untuk memudahkan pelayanan, bukan malah menghambat.
“Orientasi pelayanan dari Pemerintah Provinsi Banten, termasuk kabupaten dan kota, harus kita tingkatkan menggunakan teknologi digital yang ada,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Banten, Untung Saritomo saat membuka kegiatan Literasi Digital Sektor Pemerintahan di Tangerang, Banten, Selasa (20/09/2022).
Untuk itu, Untung meminta segenap jajaran ASN di Provinsi Banten dapat memanfaatkan teknologi informasi yang ada serta kerja sama dengan pihak-pihak lain, sehingga pelayanan kepada masyarakat makin meningkat. “Jangan sebaliknya, justru muncul pemahaman bahwa teknologi informasi membuat layanan jadi terhambat,” imbuhnya.
Kepala BPSDMD Banten itu pun mengingatkan segenap ASN di wilayahnya bahwa di era saat ini mau tidak mau digitalisasi menjadi suatu keharusan. “Seluruh ASN yang ada di Provinsi Banten harus melek terhadap IT,” tegas Untung.
Mewakili Pemerintah Daerah Banten, Kepala BPSDMD Untung menyambut positif literasi digital untuk jajaran ASN di Provinsi Banten. Ia berharap ASN yang berada di delapan kabupaten/kota provinsi itu dapat mengikuti seluruh kegiatan yang berlangsung mulai Selasa (20/9) hingga Kamis (22/9) itu.
Lihat juga: Literasi Digital Pemerintahan Dorong ASN BerAKHLAK yang Kompeten dan Adaptif
Sementara itu mewakili Direktur Pemberdayaan Informatika, Ketua Tim Literasi Digital Sektor Pemerintahan, Niki Maradona menyampaikan kegiatan literasi secara daring itu bertujuan meningkatkan pemahaman dan kemampuan ASN di Banten terhadap dunia digital.
“Kami menargetkan 18 ribu peserta yang merupakan ASN provinsi, kabupaten, dan kota di wilayah Banten yang terbagi dalam 6 batch. Setiap batch akan diikuti oleh 3 ribu ASN secara daring atau online,” katanya.
Dalam pelatihan ini, lanjutnya, ASN akan diberikan materi berupa empat pilar literasi digital. Yaitu digital skill (kecakapan digital), digital safety (keamanan digital), digital culture (budaya digital), dan digital ethics (etika digital).
Niki pun mengulangi kembali arahan Presiden Jokowi tentang maraknya konten-konten negatif di tengah masyarakat. Ia juga mengingatkan perlunya ASN memahami etika berinternet ketika berinteraksi di dunia virtual.
“Konten-konten negatif saat ini sangat meningkat. Oleh sebab itu, mari kita banjiri ruang-ruang digital dengan konten-konten yang positif, membangun, dan kreatif. Sehingga diharapkan mampu meningkatkan kompetensi masyarakat,” tambahnya.
Melalui kegiatan literasi digital pemerintahan, Niki Maradona berharap kompetensi individu ASN di Provinsi Banten dapat meningkat, dalam rangka mengoptimalkan pelayanan pada sektor publik.
Menurutnya, peningkatan kompetensi bisa dimulai dari kecakapan penggunaan perangkat digital seperti smartphone, hingga adopsi teknologi digital untuk perbaikan pelayanan sektor publik.
“Dalam pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, pemahaman, kesadaran dan kecakapan penggunaan teknologi digital, serta meningkatkan kewaspadaan pemakaian perangkat digital. Selain itu, mendorong ASN mengenal dan mengadopsi teknologi digital dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat,” tutur Ketua Tim Niki Maradona.
Kegiatan Literasi Digital Sektor Pemerintahan di Provinsi Banten itu juga dihadiri oleh Imelda A. Hassan (Pengembang Teknologi Pembelajaran Ahli Madya pada Pusat Pengembangan Kompetensi Kemendagri), dan Thamrin Simatupang (Pengembang Teknologi Pembelajaran Ahli Muda pada Pusat Pengembangan Kompetensi Fungsional dan Teknis Kemendagri). (wpu)