Jakarta, Ditjen Aptika – Dalam upaya meningkatkan pemerataan dan pemahaman literasi digital di sektor pendidikan, Kementerian Kominfo berkolaborasi dengan Pandu Digital Jaringan Sekolah Digital Indonesia (JSDI) menghelat Kickoff Literasi Digital Sektor Pendidikan DKI Jakarta di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Rabu (14/9/2022).
Ketua Tim Literasi Digital Pendidikan Ditjen Aptika, Bambang Tri Santoso menyampaikan Kickoff Literasi Digital ini merupakan kegiatan kolaborasi Kemkominfo dan Pandu Digital JSDI dengan menggandeng Global Educational Supplies & Solutions (GESS) Asia. Kegiatan itu juga didukung Kemendikbudristek dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
“Program literasi digital ini merupakan agenda Kominfo dalam mewujudkan pemerataan literasi digital pendidikan dengan target 50.000 orang hingga November 2022,” kata Bambang Tri yang akrab dipanggil Betri di dalam sesi wawancara, Rabu (14/9/2022).
Betri menyebut acara Literasi Digital Sektor Pendidikan DKI Jakarta ini telah dihadiri 200 partisipan offline dan 400 partisipan online yang mendapatkan pendalaman materi dari para narasumber. Para peserta mendapatkan pemahaman materi dari empat pilar literasi digital, yakni Digital Culture, Digital Skills, Digital Ethics, dan Digital Safety.
“Mereka berasal dari ruang lingkup pendidikan tenaga pendidik dan peserta didik sekolah menengah kejuruan (SMK) untuk wilayah DKI Jakarta,” jelasnya.
Lihat juga: Sesditjen Aptika Ajak 50.000 Siswa SMK untuk Cakap Digital
Sementara itu Kepala Bagian Dinas Pendidikan SMK Provinsi DKI Jakarta, Diding Wahyudin menyampaikan paparan Digital Ethics, dengan materi pentingnya etika pada penggunaan internet. Etika ini berlaku di media sosial, aplikasi ataupun penyedia layanan digital.
Ia menjelaskan pemahaman dalam etika di dunia digital agar para pengguna internet terhindar dari beragamnya jenis konten negatif. Dengan demikian, pengguna internet diharapkan tidak menjadi pelaku ataupun korban dari konten-konten seperti perjudian, hoaks, kesusilaan, penghinaan dan ujaran kebencian, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
Indeks Literasi Digital Masyarakat
Program Literasi Digital menjadi salah satu prioritas Kementerian Kominfo. Program ini masuk dalam Peta Jalan Indonesia Digital 2021-2024. Sebagai informasi, indeks literasi masyarakat tahun ini adalah 3,49 (skala 5) dari hasil survei terhadap 10.000 responden di 514 kabupaten/kota. Nilai itu meningkat 0,03 poin dibandingkan tahun 2021 lalu.
Berdasarkan data survei itu, peningkatan literasi ada pada pilar Digital Culture dan Digital Skills, tetapi terjadi penurunan pada pilar Digital Ethics dan Digital Safety. Menyikapi hal itu, Kemkominfo dan Pandu Digital JSDI terus berupaya dalam meningkatkan pemerataan kecakapan literasi masyarakat di semua sektor, baik ekonomi produktif maupun non produktif.
“Sebenarnya kami bukan hanya mengedukasi pada sektor pendidikan saja. Di beberapa lini seperti pendidikan, pertanian, perikanan, desa dan UMKM juga. Namun di tahun ini kami dan Pandu Digital sedang berfokus pada sektor pendidikan, siswa SMK, perguruan tinggi, tenaga pendidik, dan instruktur. Nantinya peserta akan diberikan sertifikasi,” tutur Bambang Tri .
Tentunya, ia berharap dari kegiatan ini para tenaga pendidik dapat menerapkan pilar-pilar literasi digital yang juga disampaikan ke seluruh anggota sekolah, khususnya anak didik SMK.
Lihat juga: Empat Pilar Literasi untuk Dukung Transformasi Digital
Kegiatan Literasi Digital Sektor Pendidikan di DKI Jakarta digelar pada 14 – 16 September di JCC Senayan. Kegiatan itu dibuka secara resmi oleh Sesditjen Aptika Kementerian Kominfo, Slamet Santoso.
Perhelatan acara menjadi bagian dari rangkaian program Kemkominfo bersama Pandu Digital JSDI dan GESS Asia dalam upaya mensukseskan Indonesia Makin Cakap Digital yang dirilis pada Mei 2021 lalu. (ea)