Adopsi Teknologi Imersif, SMA dan SMK di Bali Gunakan Virtual Reality

Guru SMAN 4 Denpasar, Dewa Made Yuda Andika menjawab wawancara saat pemberian kacamata perangkat teknologi imersif virtual reality (VR), Kamis (29/09/2022).

Bali, Ditjen Aptika – Guru-guru SMA/SMK mulai lakukan adopsi teknologi dalam pembelajaran dengan menggunakan teknologi imersif berupa virtual reality (VR). Salah satunya, guru SMAN 4 dan SMKN 1 Kota Denpasar, Provinsi Bali.

“Antusiasme belajar murid meningkat saat menggunakan VR tersebut. Murid menjadi lebih bersemangat karena bisa merasakan hal-hal yang susah mereka dapatkan secara langsung di dunia nyata,” kata Guru SMAN 4 Kota Denpasar, Dewa Made Yuda Andika saat dimintai tanggapan pada Kamis (29/09/2022).

Ia menambahkan, adopsi teknologi VR tersebut juga membantu gaya belajar murid yang memiliki minat dan bakat kinestetik agar lebih mudah memahami pelajaran yang diberikan.

“Selain VR, harapannya selalu ada inovasi teknologi yang dapat membantu proses belajar mengajar seiring dengan dinamisnya perkembangan zaman,” katanya.

Kepala Sekolah SMKN 1 Denpasar, I Ketut Suparsa (29/09).

Sementara itu Kepala Sekolah SMKN 1 Kota Denpasar, I Ketut Suparsa menanggapi bahwa pemanfaatan teknologi VR membantu murid dalam melakukan simulasi praktik saat belajar.

“Misalnya, murid jurusan teknik dapat melakukan simulasi tanpa menggunakan alat asli namun tetap mendekati aslinya, sehingga dapat mengurangi resiko kecelakaan praktik,” ungkapnya.

Ia menjelaskan saat ini belum semua pelajaran menggunakan VR, karena perlu membuat modul untuk masing-masing pelajaran yang memakai alat tersebut. Ke depan pihaknya akan berusaha agar VR tersebut dapat digunakan di semua pelajaran.

“Karena adopsi teknologi ini membantu meningkatkan efektivitas pembelajaran di sekolah, jadi kami akan terus mencoba mengoptimalkan penggunaannya,” jelas I Ketut Suparsa.

Lihat juga: Transformasi Sektor Pendidikan, Aptika Sasar SMA dan SMK untuk Adopsi Teknologi Digital

Sementara Ketua Tim Transformasi Digital Sektor Pendidikan, Kesehatan, dan Pariwisata Ditjen Aptika, Dikki Rukmana menerangkan bahwa Direktorat Ekonomi Digital Kemkominfo memberikan alat VR pada perwakilan sekolah di Provinsi Bali untuk mengadopsi teknologi 4.0 dalam belajar mengajar.

“Kami berikan masing-masing 10 kacamata VR untuk dua sekolah yaitu SMAN 4 dan SMKN 1 Kota Denpasar,” jelasnya.

Pemilihan sekolah berdasarkan random sampling tempat mengajar guru-guru peserta piloting yang telah dilakukan dari bulan Juni 2022. “Tujuannya untuk melihat implementasi yang diterapkan guru dari awal piloting hingga saat ini,” jelas Dikki.

Teknologi VR merupakan salah satu teknologi yang diajarkan saat piloting. Direktorat Ekonomi Digital berkolaborasi bersama startup Millealab dalam memberikan pengetahuan pembuatan modul belajar dan penggunaan aplikasi VR.

Selain VR, teknologi lain yang diajarkan ada augmented reality, video based learning, cloud computing, dan big data.

“Pemilihan lokasi di Bali karena merupakan salah satu lokasi yang termasuk dalam 45 kawasan prioritas yang menjadi target kami,” papar Dikki.

Selain Bali, ia menyebutkan bahwa Kemkominfo akan memberikan 100 kacamata VR untuk sekolah-sekolah yang ada di Kota Biak, Papua pada bulan Oktober.

Lihat juga: Platform Merdeka Mengajar jadi Pintu Masuk Adopsi Teknologi Digital Sektor Pendidikan

Selama proses piloting, Kementerian Kominfo berkolaborasi bersama Kemendikbudristek, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar, startup Millealab, Pahamify, Sekolahan.id, dan Melajah.id. Tahap akhir piloting direncanakan akan selesai pada November 2022 mendatang. (pag)

Murid SMAN 4 Denpasar Mengakses Aplikasi VR Millealab Didampingi Guru
Aperture: 7
Camera: ILCE-7SM3
Iso: 12800
Orientation: 1
« of 11 »
Print Friendly, PDF & Email