Surabaya, Ditjen Aptika – Pengelolaan big data di daerah menghadapi kendala integrasi data serta minimnya kajian terhadap data. Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dinilai kurang disiplin dalam pengelolaan dan pemanfaatan data, khususnya Dinas Kominfo sebagai leading sector.
“Melalui kegiatan Literasi Digital di Provinsi Jawa Timur ini diharapkan mendorong lahirnya talenta data scientist yang tidak sekedar ahli programming IT. Namun juga memiliki kepekaan terhadap potensi data dan penggunaan data-data tersebut,” kata Wakil Gubernur Provinsi Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak saat webinar ASN Makin Cakap Digital di Surabaya, Selasa (19/07/2022).
Dalam rangkaian acara Literasi Digital Sektor Pemerintahan yang dilaksanakan secara hibrida itu Emil menghimbau agar seluruh komponen Aparatur Sipil Negara (ASN) di Jawa Timur dapat mengikuti kegiatan sebagai proses pembelajaran menghadapi era transformasi digital.
“Literasi digital sudah menjadi kurikulum Smart ASN di Jawa Timur. Sebagai contoh kecil ASN yang mengikuti kegiatan ini agar membiasakan penggunaan email, karena banyaknya disposisi dari OPD yang masih memakai tanda tangan basah,” ungkapnya.
Setelah kegiatan literasi berlangsung, perlu dilanjutkan dengan proses evaluasi dan learning goals atas hasil pembelajaran dari peserta. “Hal itu untuk melihat perubahan budaya digital dari para ASN,” ujar Emil.
Lihat juga: Hadapi Era Disrupsi, ASN Harus Miliki Kemampuan Literasi Digital dan Literasi Data
Sementara itu Direktur Pemberdayaan Informatika Kemkominfo, Bonifasius Wahyu Pudjianto menyampaikan kegiatan Literasi Digital tersebut merupakan kolaborasi antara Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Kominfo dalam meningkatkan kompetensi ASN. Hal itu sebagai implementasi dari UU Aparatur Sipil Negara dan PP tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil.
“Literasi Digital memiliki empat pilar, yaitu Digital Skills, Digital Ethics, Digital Culture dan Digital Safety. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman tentang pentingnya mengikuti perubahan zaman di era digital yang bersifat dinamis,” tuturnya.
Kemkominfo melalui Ditjen Aptika melakukan literasi digital secara hibrida dengan target 24.000 ASN di Provinsi Jawa Timur. “Kegiatan dilakukan selama lima hari dengan peserta ASN dari 6 kota/kabupaten setiap harinya,” jelas Bonifasius.
Turut hadir dalam acara Kepala BPSDM Provinsi Jawa Timur, Aries Agung Paewai; Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Regional Yogyakarta, Agus Irawan; dan Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Fungsional dan Teknis Kementerian Dalam Negeri, Dian Andy Permana. (mlz)