Jakarta, Ditjen Aptika – Guna mewujudkan kota pintar (smart city) berbasis teknologi informasi, Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo), bersama dengan pemerintah kabupaten Klungkung, Bali menggelar bimbingan teknik (Bimtek) di Aula Praja Mandala, kantor Pemkab Klungkung pada Kamis (23/6). Bimtek dibuka oleh Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta.
Dalam sambutannya, Suwirta berharap bimtek ini bisa menjadi sebuah langkah bagi kabupaten Klungkung untuk bergerak menuju terwujudnya smart city. “Saya berharap bimtek yang kita gelar hari ini bisa menjadi sebuah langkah nyata bagi Klungkung untuk mewujudkan harapan menjadi kota yang cerdas dalam melayani masyarakat, meningkatkan potensi daerah, dan memecahkan tiap masalah yang dihadapi,” ujarnya.
Program Smart City, lanjut Suwirta, memiliki tujuan untuk menuntaskan potensi dan masalah yang dimiliki dan dihadapi kabupaten Klungkung. Potensi yang dimiliki ini harus digali agar bisa menjadi sumber pendapatan yang berujung pada peningkatan berkesejahteraan warga. Sementara masalah yang ada harus dipecahkan agar tidak berlanjut dan memperumit kondisi.
“Sekarang mari kita lihat, di OPD (Organisasi Perangkat Daerah) mana yang tidak ada digitalisasi. Misalnya di Badan Pendapatan Daerah. Kita ingin tahu pendapatan Klungkung hari ini berapa sih, maka tinggal klik. Rencananya berapa, realisasinya berapa. Terus saya ingin melihat sumber-sumber pendapatan yang ada. Dengan digitalisasi yang ada dalam konsep smart city hal ini bisa diwujudkan dan menjadi lebih mudah,” kata Suwirta.
Dengan adanya smart city, aparat pemerintah kabupaten Klungkung nantinya juga akan bisa memantau keramaian di objek-objek wisata yang ada di Kabupaten Klungkung. Bukan hanya bisa menghitung jumlah orang, tapi lebih jauh dari itu.
“Kita juga bisa mendeteksi suhu tubuh orang-orang yang ada berada di area destinasi wisata. Ke depan kita harus punya teknologi seperti ini supaya data yang kita dapatkan valid dan rigit. Misalnya data retribusi parkir. Jumlah pengguna parkir akan kita ketahui secara pasti dengan menggunakan sistem smart ini,” tambah Suwirta.
Begitu pula untuk memperoleh data pajak hotel dan restoran. Petugas pajak tidak perlu lagi repot turun ke lapangan. Dengan smart city akan dengan mudah diperoleh data besaran pajak yang harus disetor para pengusaha ke kas daerah.
“Aplikasi smart city ini akan bisa langsung membagi antara besaran pajak yang harus disetor ke kas daerah dan ke kas perusahaan. Angkanya pun bisa dicek langsung di website atau aplikasi yang terhubung ke kas daerah,” jelas Suwirta.
Kemkominfo menetapkan Kabupaten Klungkung sebagai satu dari 50 kabupaten/kota yang masuk dalam program Gerakan Menuju Kota Cerdas (Smart City) di tahun 2022. Karena itu, untuk menyusun rencana induk smart city, Kabupaten Klungkung menerima pendampingan dan asistensi dari tim ahli Kemkominfo melalui bimtek yang digelar pada 23-24 Juni. Semua wakil OPD Kabupaten Klungkung hadir mengikuti bimtek ini.
Lihat juga: Adaptif Manfaatkan Teknologi, Pemkot Tasikmalaya Menuju Layanan yang Cerdas dan Efektif
Ketut Alit Trisna Udayani, wakil dari OPT Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan mengaku senang bisa ikut serta dalam program Bimtek ini. Dengan mengikuti bimtek Trisna mengaku bisa lebih mengenal konsep smart city hingga ke tingkat implementasi.
“Melalui bimtek ini saya menjadi lebih paham, bahwa permasalahan lingkungan seperti misalnya soal sampah akan bisa tertangani dan terkelola secara lebih baik melalui implementasi smart city,” tutur Trisna. (ran)