Jakarta, Ditjen Aptika – Isu mengenai pendaftaran PSE sedang ramai diberitakan media. Pasalnya, apabila PSE tidak melakukan pendaftaran hingga tenggat waktu 20 Juli 2022 maka akan diblokir.
“Sejak tahun 2015 hingga 22 Juni 2022, ada sebanyak 4.540 PSE yang tediri dari 4.472 PSE domestik dan 68 PSE Asing Lingkup Privat, telah melakukan pendaftaran,” kata Juru Bicara Kominfo Dedy Permadi dikutip dari Kompas.com, Rabu (22/6/2022).
Jumlah tersebut meningkat dari tahun lalu. Pada Mei 2021, Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika (Aptika) Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan bahwa hingga Senin (24/5/2021), sudah ada 1.050 PSE Lingkup Privat.
Adapun dari 1.000-an PSE tersebut, sebanyak 600-700 di antaranya berasal dari platform domestik atau lokal. Hingga Kamis (23/6/2022) tercatat sudah ada 4.594 PSE Lingkup Privat, diantaranya 4.520 PSE Lingkup Privat Domestik dan 74 PSE Lingkup Privat Asing.
Ini Pencapaian Startup Alumni Program SSI Kemenkominfo
Isu lain yang juga sedang ramai diberitakan media yaitu mengenai Startu Studio Indonesia (SSI). Kemkominfo telah resmi membuka pendaftaran program SSI batch ke-5.
Program inkubasi intensif ini bertujuan untuk mendampingi dan membina para startup digital tahap awal (early-stage) di tanah air untuk bisa mencapai product-market fit secara optimal.
Peserta SSI terpilih berkesempatan mengikuti berbagai kegiatan eksklusif. Salah satunya adalah 1-on-1 coaching dengan para mentor dari perusahaan teknologi multinasional dan lokal.
Hingga batch 4 yang tengah berjalan ini, program inkubasi SSI secara total telah menelurkan 65 alumni startup yang berhasil berkembang pesat pasca-pelatihan. Tercatat, total pendanaan yang tersalur ke startup alumni SSI Batch 1-3 hingga Mei 2022 mencapai Rp 332,1 miliar. Dari setiap batch, sekitar 30%-40% diantaranya telah mendapatkan pendanaan tahap awal setelah mengikuti SSI.
“Kami sangat bangga melihat berbagai pencapaian dari para alumniSSI. Tidak hanya dari segi pendanaan, yang lebih penting adalah startup early-stage ini bisa berkembang memberikan dampak yang semakin penting bagi perekonomian dan kualitas hidup di dalam negeri,” kata Dirjen Aptika, Semuel A. Pangerapan dikutip dari Beritasatu.com, Rabu (22/6/2022).
Beberapa startup yang berkembang pesat diantaranya, Verihubs, Lingo Talks, Soulparking, Justika, Praktis, Finku, Gajiku, Keyta, serta Fishlog. Sementara itu, Verihubs, Deall Sejuta Cita, Finku dan Sribuu terpilih menjadi wakil Indonesia dalam program inkubator Silicon Valley, Y Combinator. (pag)