Kementerian Kominfo sebagai pendorong transformasi digital nasional memiliki peran sebagai akselerator dan fasilitator melalui pemanfaatan teknologi digital guna mendorong pengembangan ekosistem ekonomi digital. Transformasi digital sektor strategis meliputi sektor kesehatan, pertanian, pendidikan, maritim, logistik, dan pariwisata.
Sektor Kesehatan
Program digitalisasi sektor kesehatan merupakan upaya dalam membantu peningkatan mutu pelayanan fasilitas kesehatan (faskes) melalui pemanfaatan sistem informasi dan pengelolaan data terintegrasi bersama mitra terkait. Pemanfaatan teknologi e-health bagi tenaga kesehatan sebagai upaya mengatasi tingginya kasus stunting, kematian ibu, dan kematian bayi di Indonesia.
Salah satu mitra yang digandeng Kemkominfo, yaitu Sehati atau Sehat Indonesia (https://sehati.co/). Sehati memberikan solusi layanan kesehatan terpadu berbasis inovasi dan teknologi tepat guna serta pemberdayaan komunitas. Ekosistem Sehati terdiri dari aplikasi (Bidan Sehati, Ibu Sehati), perangkat TeleCTG (cardiotocography), Dashboard Sehati, dan Pusat Konsultasi.
Berikut rangkaian kegiatan digitalisasi sektor kesehatan tahun 2021:
Lokasi | Peserta | Waktu |
Kab. Lombok Tengah | Kadinkes Lombok Tengah, 4 puskesmas: Muncan, Aikmual, Ubung, Puyung | 22 – 23 September |
Kab. Bangka Selatan | Kadinkes Pangkal Pinang, Kadinkes Bangka Selatan, 4 puskesmas: Batu Betumpang, Toboali, Air Gegas, Tiram | 13 Oktober |
Kab. Gowa | Kadinkes Gowa, 4 puskesmas: Pallanga, Bajeng, Somba Opu, Gentungan | 21 Oktober |
Kegiatan pelatihan adopsi teknologi digital sektor kesehatan bidang maternal di Bangka Selatan (13/10), Gowa (21/10), dan Lombok Tengah (22/9) :
Sektor Pertanian
Saat ini Pertanian 4.0 tengah digalakkan melalui pemanfaatan Internet of Things (IoT), Geographic Information System (GIS), aplikasi analisis data, dan pengembangan ekosistem pertanian. Upaya tersebut diharapkan dapat meningkatkan produktivitas hasil panen dan efisiensi penggunaan bahan baku.
Sektor pertanian memiliki enam rantai nilai, yaitu penyediaan modal dan bahan, teknis persiapan lahan, teknis penanaman, teknis pemeliharaan, panen, dan pascapanen. Adopsi teknologi tahun 2021 dimulai pada teknis pemeliharaan dan pascapanen. Proof of Concept (PoC) dilakukan terhadap komoditas padi, bawang merah, dan cabai.
Berikut rangkaian kegiatan digitalisasi sektor pertanian tahun 2021:
Lokasi | Komoditas | Kelompok Tani | Waktu |
Dusun Purworejo, Kec. Ngantang,
Kab. Malang |
Bawang merah | Karya Bhakti 1, Harapan Mulya 3 | Survei (9/3), instalasi (4/6), sosialisasi (14/6), panen (7/10). |
Desa Ungga, Kec. Praya Barat Daya, Kab. Lombok Tengah | Padi | Genter, Tunas Maju | Survei (21/4), instalasi (4/6), sosialisasi (15/6), panen (5/11). |
Desa Talu, Kec. Talamau, Kab. Pasaman Barat | Padi | Sawah Tinggi, Sawah Laweh | Survei (17/3), instalasi (4/6), sosialisasi (11/6), panen (18/1). |
Embung Bansari, Kec. Bansari, Kab. Temanggung | Bawang merah | Peserta 75 orang | Survei (27/10), sosialisasi (1/11), instalasi (15/11), food estate (17/11). |
Desa Lamuk, Kec. Kalikajar, Kab. Wonosobo | Cabai | Peserta 75 orang | Survei (27/10), sosialisasi (1/11), instalasi (15/11), food estate (17/11). |
Kegiatan panen raya di Lombok Tengah (5/11), instalasi perangkat IoT di Pasaman Barat (4/6), survei di Malang (9/3), dan sosialisasi di Temanggung (1/11) :
Sektor Pendidikan
Ditjen Aptika melalui Direktorat Ekonomi Digital melakukan adopsi teknologi sektor pendidikan melalui workshop digitalisasi sekolah di sembilan kota, yaitu Banyuwangi, Kudus, Magelang, Palu, Lombok Tengah, Malang, Tasikmalaya, dan Pemalang. Workshop mencakup pembuatan konten digital (video-based learning dan augmented reality) dan pemanfaatan Learning Management
System (LMS).
Kegiatan tersebut bekerja sama dengan Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Dinas Pendidikan dan Dinas Kominfo setempat, serta startup di sektor pendidikan (Pahamify, Millea Lab, dan Sekolahan.id).
Berikut rangkaian kegiatan digitalisasi sekolah dan pelatihan LMS tahun 2021:
Lokasi | Peserta | Waktu |
Pemalang | 56 peserta dari 28 SMP | 2 Juni |
Tasikmalaya | 60 peserta dari 30 SD dan SMP | 9 – 10 September |
Malang | 30 SD dan SMP | 15 – 16 September |
Kudus | 60 peserta dari 18 SD dan 12 SMP | 14 – 15 Oktober |
Lombok Tengah | 60 peserta dari 18 SD dan 12 SMP | 18 – 19 Oktober |
Palu | 100 peserta dari 20 SD dan 30 SMP | 27 – 28 Oktober |
Magelang | 100 peserta dari 20 SD dan 30 SMP | 4 – 5 November |
Banyuwangi | 100 guru dari 50 SD dan 50 SMP | 9 – 10 November |
Kegiatan pelatihan penggunaan Learning Management System dan praktik augmented reality di Banyuwangi (9/11) dan Magelang (4/11) :
Sektor Maritim
Saat ini Perikanan 4.0 terus digalakkan dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan kualitas layanan perikanan. Sektor maritim terbagi menjadi dua subsektor, yaitu perikanan budidaya dan perikanan tangkap. Perikanan 4.0 memanfaatkan perangkat berbasis IoT, salah satunya Baruno, untuk mengukur temperatur, salinitas (kadar garam), tingkat keasaman (pH), dan kadar oksigen (DO).
Kegiatan digitalisasi sektor maritim terdiri dari survei lapangan, guyub (sarana diskusi petambak dengan pakar perikanan), pendampingan lapangan (berbasis perangkat sensor IoT), dan panen petambak digital 4.0. Pelaksanaan kegiatan bekerja sama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan setempat, serta startup Aruna (https://aruna.id). PoC perikanan budidaya dilakukan terhadap komoditas udang vaname, dengan sarana 80 kolam treatment dan 30 kolam kontrol.
Berikut rangkaian kegiatan digitalisasi sektor maritim tahun 2021:
Lokasi | Subsektor | Peserta | Waktu |
Desa Mojo dan Desa Nyamplungsari,
Kab. Pemalang |
Perikanan Budidaya | Sosialisasi 75 petambak, panen 100 petambak | Survei (11/2), sosialisasi (24/6), guyub (Jun – Okt), panen (16/11). |
Desa Batu Putih, Kab. Berau | Perikanan Tangkap | 100 nelayan | Survei dan sosialisasi (3 – 4 Mei). |
Desa Ujung Genteng, Kab. Sukabumi | Perikanan Tangkap | 80 nelayan | Survei dan sosialisasi (24 – 25 Maret). |
Desa Dakiring, Kab. Bangkalan | Perikanan Tangkap | 100 nelayan | Survei dan sosialisasi (19/11). |
Desa Tukak, Kab. Bangka Selatan | Perikanan Tangkap | 100 nelayan | Survei dan sosialisasi (24/11). |
Kegiatan survei dan sosialisasi digitalisasi perikanan di Bangkalan (19/11) dan Sukabumi (24/3), serta panen raya di Pemalang (16/11) :
Sektor Logistik
Transformasi digital sektor logistik bertujuan untuk meningkatkan kinerja logistik, mempercepat proses bisnis logistik, meningkatkan daya saing perekonomian nasional, serta membuat seluruh pelayanan logistik menjadi lebih transparan, efisien dan akuntabel. Pelaksanaan kegiatan bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan setempat, serta startup Ritase, Clickargo, dan Lodi.
Selain kegiatan, dilakukan pula studi analisis untuk membangun peta jalan implementasi teknologi digital di sektor logistik tahun 2021 – 2024. Penyusunan peta jalan bekerja sama dengan Universitas Diponegoro, dan melibatkan kementerian/ lembaga, akademisi, pakar, pelaku usaha logistik, serta startup digital logistik.
Berikut rangkaian kegiatan digitalisasi sektor logistik tahun 2021:
Lokasi | Tujuan | Pembicara | Waktu |
Semarang | Memperkenalkan solusi digital aplikasi trucking | CEO Ritase, Product Director Clickargo | 21 Oktober |
Yogyakarta | Memperkenalkan Warehouse Management System (WMS) | CEO Lodi, Kadin Perindag Kab. Sleman | 23 November |
Medan | Memperkenalkan solusi digital aplikasi trucking | CEO Ritase, Product Director Clickargo | 29 November |
Kegitan sosialisasi Warehouse Management System di Yogyakarta (23/11) :
Sektor Pariwisata
Adopsi teknologi digital sektor pariwisata dilakukan melalui serangkaian workshop dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pengelola desa wisata dalam menghadapi era digital. Workshop dilaksanakan di dua destinasi wisata prioritas, yaitu kawasan Mandalika dan kawasan Danau Toba.
Kegiatan digitalisasi sektor pariwisata tersebut menggandeng para pengelola desa wisata Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), sejumlah startup (Atourin, Outing.id), praktisi desa wisata, fotografer, dan selebgram (Vitria Ariani, M. Ilham Fadhilah, dan Barry Kusuma).
Berikut rangkaian kegiatan digitalisasi sektor pariwisata tahun 2021:
Lokasi | Kawasan | Kegiatan | Waktu |
Desa Sasak Ende | Mandalika | Workshop I: Adopsi teknologi, media sosial, dan konten kreator | 4 – 7 Oktober |
Desa Kopang Rembiga | Mandalika | Workshop II: Fotografi, videografi, dan drone | 11 – 14 Oktober |
Desa Sasak Ende | Malandalika | Workshop III: Promosi desa wisata dan analisa Instagram | 21 – 23 Oktober |
Desa Kopang Rembiga | Mandalika | Workshop IV: Storytelling, copywriting dan wisata virtual | 27 – 30 Oktober |
Desa Huta Siagallan | Danau Toba | Workshop I: Adopsi teknologi, media sosial, dan konten kreator | 8 – 11 November |
Desa Huta Siallagan | Danau Toba | Workshop II: Promosi desa wisata dan analisa Instagram | 15 – 17 November |
Desa Sianjur Mula-mula | Danau Toba | Workshop III: Fotografi, videografi, dan drone | 22 – 25 November |