Jakarta, Ditjen Aptika – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan Komite Penanganan Covid-19 serta Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) menyelenggarakan Kompetisi Tiktok Challenge #MulaiDariKamu.
“Buat video TikTok dengan konten positif semenarik mungkin. Video ini diharapkan dapat membuat masyarakat menjadi percaya bahwa hadirnya mahasiswa di Kampus Mengajar bisa menjadi contoh untuk penyampaian informasi bahwa PTM bisa dilaksanakan dengan baik di masa pandemi,” kata Direktur Tata Kelola dan Kemitraan Komunikasi Publik Kemkominfo, Hasyim Gautama saat acara Peluncuran Kompetisi Tiktok Challenge #MulaiDariKamu, Jumat (8/10/2021).
Menurut Hasyim melalui streaming Youtube, kompetisi itu diharapkan bisa mendorong orang lain melakukan perubahan ke arah yang lebih baik di masa pandemi. Kompetisi sendiri akan berlangsung dari tanggal 13 sampai 27 Oktober, dan pengumuman pemenang pada 1 November 2021.
Hadiah yang diberikan berupa 10 tablet elektronik, sertifikat, dan dukungan publikasi resmi untuk 10 orang. Untuk syarat dan keterangan lebih lanjut bisa dibaca di komin.fo/juknis-sekolahsiap.
Sementara itu Edicational Content Creator dan TikTok Influencer, Lianna Nathania, ikut memberikan arahan. “Saat memulai pembuatan konten Tiktok ini, perhatikan dari sisi audience dan juga sisi creator. Gunakan hastag dan lagu yang sedang tren serta tambahkan tulisan ataupun stiker,” jelasnya.
Ditambahkan oleh Lianna, kompetisi dapat diikuti dengan cara membuat video edukasi berkonsep bebas yang berdurasi 30 sampai 60 detik dengan sub tema:
- Implementasi kebijakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas di masa pandemi;
- Inovasi pembelajaran di masa pandemi; dan
- Covid-19 dan vaksin Covid-19 di sekolah.
Namun kompetisi Tiktok Challenge #MulaiDariKamu bersifat terbatas bagi peserta Kampus Mengajar Angkatan 2. Padahal, mahasiswa lainnya juga ingin menyalurkan kreativitasnya melalui kompetisi ini.
Melalui kompetisi itu diharapkan keyakinan masyarakat semakin bertambah terhadap kesiapan sekolah tatap muka terbatas di masa pandemi. Selain itu, kompetisi juga mendorong para pendidik percaya bahwa mahasiswa Kampus Mengajar hadir untuk memulai suatu perubahan. (thp)