Ignition 2021 Pantik Sektor Pariwisata Bangkit dengan Inovasi Digital

Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Muhammad Neil EL Himam, pada saat Breakout Session Tourism Sector Ignition Gerakan Nasional 1000 Startup Digital, Sabtu (25/09/2021).

Jakarta, Pariwisata – Ignition Gerakan Nasional 1000 Startup Digital berusaha memantik sektor pariwisata bangkit dengan berbagai inovasi melalui platform digital. Pariwisata merupakan sektor yang paling terdampak negatif pandemi Covid-19.

“Jika mau sektor pariwisata bangkit maka kita harus bantu dari segala lini, termasuk melalui berbagai inovasi di platform digital. Apalagi pariwisata merupakan salah satu penyumbang terbesar devisa negara Indonesia, dimana banyak masyarakat bergantung dari sektor ini,” jelas Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Muhammad Neil EL Himam, pada saat Breakout Session Tourism Sector Ignition Gerakan Nasional 1000 Startup Digital, Sabtu (25/09/2021).

Para pelaku industri ini, lanjut Neil, harus bisa beradaptasi ke depan dengan melihat potensi dalam jangka pendek, menengah, dan panjang. Dia mencontohkan Kemenparekraf bekerja sama dengan Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) pernah menghadirkan interactive virtual tour.

“Ini bukan sekedar kita menonton satu arah, tapi ada interaksi yang dilakukan antara wisatawan virtual dengan pemandu wisata. Kami juga membuat survei mengenai hal tersebut, ternyata responnya cukup positif dimana ada lebih dari 50% responden yang setuju dengan virtual tour seperti itu,” ungkap dia.

Namun menurut Neil hal seperti itu harus dibiasakan, pramuwisata juga butuh keahlian baru dalam memandu wisata secara maya. Virtual tour tersebut menurutnya sudah mulai naik ke platform digital. Ia yakin jika dikembangkan dengan baik akan menjadi potensi yang baik.

Deputi Bidang Ekodig dan Produk Kreatif itu menjelaskan bahwa tur maya bisa jadi solusi jangka pendek sambil menunggu terciptanya herd immunity melalui vaksinasi agar masyarakat bisa berwisata secara langsung. Selain menyasar masyarakat umum, virtual tour juga bisa digunakan secara masal bagi dunia pendidikan (study tour) ataupun dunia kerja (outing).

“Selain itu virtual tour juga bisa menjadi bentuk opsi bagi masyarakat yang belum memiliki dana cukup untuk berlibur secara langsung. Ini salah satu contoh kecil potensi untuk membuat startup digital, saya yakin masih banyak ide-ide menarik lainnya yang bisa menciptakan suatu inovasi melalui platform digital,” tandasnya.

Pada kesempatan itu Neil juga menyampaikan bahwa Kemenparekraf telah melakukan berbagai upaya dalam mencegah penyebaran Covid-19, salah satunya dengan menerapkan cleanliness (kebersihan), health (kesehatan), safety (keamanan), dan environment sustainability (kelestarian lingkungan) untuk para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif yang mencakup tempat wisata dan hotel.

Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif, Kemenparekraf, M. Neil EL Himam (25/9).

Sementara itu VP Accommodation Tiket.com, Cisyelya Bunyamin mengatakan akselerasi pertama Tiket.com saat pandemi Covid-19 yaitu membuat otomatisasi pembatalan pada sistem. Sehingga pelanggan tidak perlu menghubungi customer service untuk pembatalan ataupun perubahan jadwal.

“Pertama kali pandemi terjadi kami mengalami cancelation rate yang sangat tinggi, sehingga jumlah sumber daya manusia yang kami miliki tidak lagi bisa menampung setiap permintaan secara maksimal. Berangkat dari situ kami akhirnya membuat sistem pembatalan dan perubahan jadwal secara otomatis,” ungkap dia.

Setelah itu berjalan menurutnya sebenarnya pelanggan butuh diyakinkan untuk tetap aman berwisata kembali. “Jadi kami harus pastikan seluruh mitra Tiket.com menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah,”ujar Cisyelya lagi.

Tiket.com pun meluncurkan Tiket Clean, dimana semua mitra seperti penerbangan, hotel, dan tempat wisata yang telah menerapkan protokol kesehatan diberikan tanda pada aplikasi agar pelanggan merasa yakin.

Selain itu pelanggan juga masih bingung kapan bisa berwisata kembali. Tiket.com lalu menggandeng mitra untuk membuat paket fleksibilitas, dimana masyarakat dapat bertransaksi dulu dan bebas memilih kapan ingin menggunakannya.

“Kita akan selalu menyediakan semua yang pelanggan butuhkan dan terus melakukan inovasi. Kami optimis sektor pariwisata ke depan akan bangkit dan meningkat, karena tourism is no longer luxury thing it’s gonna be lifestyle,” pungkas Cisyelya. (lry)

Galeri Foto Ignition Gerakan Nasional 1000 Startup Digital

Guru besar bidang Teknologi Informasi Universitas ITB, Suhono Harso Supangkat.
Aperture: 4
Camera: ILCE-7SM3
Iso: 4000
Orientation: 1
« of 21 »
Print Friendly, PDF & Email