Labuan Bajo, Ditjen Aptika – Pemerintah berupaya mempercepat digitalisasi di sektor pariwisata dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk membangkitkan perekonomian Indonesia yang terdampak pandemi Covid-19.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan, pemerintah telah menyiapkan super aplikasi Jaringan Pariwisata (JPHub) untuk memudahkan pelaku pariwisata dan UMKM masuk ke marketplace.
Selain itu, kata Menteri Johnny, JPHub juga akan terhubung dengan metode pembayaran cashless melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
“Super aplikasi sistem pembayaran dan digitalisasi di NTT kita harapkan menjadi momentum lompatan baru untuk setara dengan masyarakat lain di Indonesia dan mengejar bangsa-bangsa lain,” ajaknya dalam Konferensi Pers Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI) Flobamora di Goa Batu Cermin, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Jumat (18/06/2021).
Menteri Johnny menuturkan pemanfaatan kedua aplikasi tersebut dapat mendorong pelaku UMKM Indonesia digital onboarding. Menurutnya, sebagai soko guru atau pilar penting GDP nasional, pemerintah berharap ada sekitar 30 juta UMKM sudah terdigitalisasi pada 2024 atau paling tidak 50%.
“JP Hub dihadirkan untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional di sektor pariwisata. Untuk itu, khusus di Labuan Bajo saja saat ini pemerintah bersama ekosistemnya berkolaborasi. Ada Telkom dengan BAKTI Kominfo yang telah menyediakan platform wonderin.id sebagai wujud dukungan untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional industri pariwisata,” terangnya.
Kemudian, dari sektor pembayaran pemerintah juga menghadirkan kemudahan transaksi kepada para wisatawan melalui sistem pembayaran Quick Response Code Indonesian System (QRIS) yang bekerja sama dengan Bank Indonesia.
Lihat juga: Aplikasi QRen Bantu UMKM Sekaligus Cegah Penyebaran Covid-19
“Adapula Pemda NTT mendukung melalui Bank Pembangunan Daerah, semua kolaborasi itu akan dapat memberikan dukungan akselerasi pembangunan kepariwisataan nasional jika berlangsung terkoordinasi dan terintegrasi,” ungkapnya.
Di sisi lain, kata Johnny, pemerintah mengharapkan pariwisata di Indonesia ini tidak saja berasal dari kuliner dan destinasinya. Namun juga penginapan yang nyaman, satu basis pariwisata sosio-kultural dengan membangun homestay-homestay yang kelasnya tidak kalah dari bintang 3.
Bangun Infrastruktur TIK untuk Dukung Paket Wisata Unik
Oleh karena itu Menkominfo menilai pengembangan pariwisata di NTT perlu didukung dengan paket yang unik, misalnya dengan dukungan layanan telekomunikasi yang memadai sebagai pelengkap keindahan destinasi wisata.
“Ini yang kita dukung dan Kominfo hadir di situ melalui penggelaran infrastruktur dengan menghasilkan sinyal yang kuat dan stabil agar tercipta kenyamanan dan kemudahan bagi wisatawan,” kata Johnny.
Menurutnya, Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi atau BAKTI akan membangun 421 Menara Base Transceiver Station (BTS) untuk tahun ini di NTT. Selain membangun infrastruktur telekomunikasi, hal lainnya yang perlu dipersiapkan adalah ketersediaan pasokan daya listrik atau power supply.
“Pak Menko Maritim dan Investasi sudah melakukan koordinasi kemarin, semua sektor siap mendukung ketersediaan itu termasuk PLN. Untuk Labuan Bajo ini kan kita harapkan tenaga listrik yang ramah lingkungan atau energi baru dan terbarukan sehingga pariwisatanya juga punya nilai yang tinggi,” ungkapnya.
Menteri Johnny meyakini, dengan kerja kolaborasi dan semangat yang kuat, tahun ini recovery ekonomi indonesia akan berjalan dengan baik. Pemerintah mengharapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kisaran 5% lebih.
Lihat juga: Luncurkan GNBBI 2021, Pemerintah Targetkan 30 Juta UMKM Onboarding Hingga Akhir 2023
“Ini sudah jadi perhatian dunia, di saat Covid-19 apalagi setelah post Covid-19. Karenanya, dengan langkah itu, diharapkan dapat mempercepat Covid-19 segera berakhir sehingga pemulihan ekonomi dan pembangunan kepariwisataan kita pasti melompat jauh. Sebuah lompatan luar biasa yang disebut dengan lompatan katak yang harus kita lakukan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi. Kita sama-sama niatkan dan rencanakan,” pungkasnya.
Dalam konferensi pers di lokasi wisata Goa Batu Cermin, Labuan Bajo, NTT, Menkominfo didampingi Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo sekaligus Plt. Dirjen IKP, Mira Tayyiba; Dirjen SDPPI Ismail; Direktur Utama BAKTI Kominfo, Anang Latief; Staf Ahli Menkominfo Bidang Hukum, Henri Subiakto; Staf Khusus Menkominfo Bidang Bidang IKP Transformasi Digital dan Hubungan Antar-Lembaga, Rosarita Niken Widiastuti; Staf Khusus Menkominfo Bidang Komunikasi Politik, Philip Gobang; Direktur IKPM Ditjen IKP, Septriana Tangkary, serta Direktur Layanan TI Pemerintah dan Masyarakat BAKTI, Danny Januar. (hm.ys)