Jakarta, Ditjen Aptika – Isu terkait lebaran digital masih muncul dalam pemberitaan 24 jam terakhir. Topik yang menjadi sorotan media adalah pernyataan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengapresiasi seluruh pemangku kepentingan ekosistem di Indonesia dalam penyediaan layanan telekomunikasi selama Ramadan dan lebaran 2021 yang berlangsung baik.
Hal ini disampaikan Menkominfo dalam penyelenggaraan Halal Bihalal Lebaran Digital Keren dengan sivitas Kementerian Kominfo. Media menyorot pernyataan Menteri Johnny G. Plate yang menyatakan bahwa lebaran digital 2021 berjalan dengan sangat baik. Hal ini dibuktikan dengan lonjakan trafik Telkomsel.
“Ada lonjakan trafik layanan data terjadi, lonjakan trafik layanan data sampai dengan 39,7 petabyte atau tumbuh hampir 49 persen lebih besar dibandingkan Lebaran tahun lalu. Ini tentu semakin sadarnya masyarakat dimana pemanfaatan ruang digital menjadi pilihan yang utama, ya kita bersilaturahmi,” ungkapnya yang dikutip oleh Viva.co.id, Senin (17/05/2021).
Menkominfo berpendapat bahwa dari hasil lonjakan trafik tersebut, masyarakat Indonesia sebagian besar telah bermigrasi ke ruang digital. Oleh karena itu, kominfo memastikan akan memberikan layanan yang prima terhadap kebutuhan digital kepada masyarakat.
Menteri Johnny juga mengapresiasi semua ekosistem baik operator seluler penyelenggara teknologi digital dan lembaga lain. Menteri Johnny juga mangatakan bahwa terdapat sejumlah program prioritas pada tahun 2021 ini, antara lain adalah meningkatkan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi di berbagai wilayah termasuk terluar, terpencil, dan tertinggal (3T).
Kominfo: Merger Gojek-Tokopedia Tonggak Besar Ekonomi Digital Indonesia
Isu mengenai merger aplikasi Gojek dan Tokopedia juga ramai dberitakan media. Menkominfo, Johnny G. Plate menilai merger Gojek dan Tokopedia adalah salah satu titik pijakan besar bagi ekosistem ekonomi digital di Indonesia.
Seperti diwartakan sebelumnya, diumumkan merger Gojek dan Tokopedia. Hasil merger dua perusahaan itu akan menjadi Grup GoTo, perusahaan yang disebut-sebut sebagai raksasa digital paling besar di Tanah Air.
“Kita bersama dapat melihat bahwa bagaimana teknologi digital yang dipadukan dengan semangat berkarya anak bangsa ini dapat menghasilkan suatu dorongan produktivitas dan kreativitas yang luar biasa besar baik dari segi skala usaha, maupun dari segi skala inovasi,” katanya saat dikonfirmasi oleh Suara.com, Senin (17/05/2021).
Ia mengatakan bahwa merger ini tidak hanya akan menjadi contoh kesuksesan tunggal semata, namun menjadi pembuka jalan bagi inovator Indonesia lainnya untuk terus berupaya mengembangkan usahanya dengan memanfaatkan teknologi digital, berkolaborasi untuk sinergi, serta berekspansi ke mancanegara. (pag)