Jakarta, Ditjen Aptika – Literasi digital menjadi salah satu pilar pendukung terwujudnya agenda transformasi digital. Indeks literasi digital Indonesia sendiri masih berada di tingkat sedang.
“Sebagai tingkat paling dasar, kemampuan literasi digital merupakan hal yang paling krusial dalam mewujudkan transformasi digital. Masyarakat Indonesia tidak boleh hanya sekedar mengenal teknologi, tapi juga harus cermat menggunakannya,” jelas Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemkominfo, saat Webinar Digital Society dengan tema Literasi Digital Bagi Tenaga Pendidik dan Anak Didik di Era Digital, Sabtu (20/02/2021).
Pada 2020, Ditjen Aptika Kemkominfo bersama Katadata telah melakukan survei Literasi Digital Nasional mengacu pada kerangka literasi digital dari UNESCO. Hasil survei menunjukkan indeks literasi digital Indonesia berada di angka 3,47 dari skala 4.
“Hal itu menunjukan indeks literasi digital kita hanya sedikit di atas tingkat sedang dan belum menunjukkan tingkat baik. Agar dapat mencapai tingkat baik, tentu membutuhkan dukungan dari semua pihak,” tandasnya.
Semuel mengharapkan masyarakat siap menghadapi agenda transformasi digital agar dapat meningkatkan indeks literasi digital Indonesia. Kemkominfo bersama Siberkreasi dan stakeholder lainnya akan terus menghadirkan program-program literasi digital.
“Melalui berbagai macam inisiatif kegiatan, salah satunya yang sedang kita ikuti sekarang. Dengan adanya inisiatif kegiatan diharapkan dapat memfasilitasi dan semakin mendortong terwujudnya masyarakat digital Indonesia,” ungkapnya.
Sebagaimana diketahui bersama bahwa pandemi Covid-19 telah mengubah cara masyarakat dalam beraktivitas di berbagai lini kehidupan. Hal inilah yang mempertegas bahwa sedang terjadi era disrupsi teknologi.
Oleh sebab itu, pemerintah harus dapat menyiapkan SDM Indonesia dengan keterampilan digital yang sesuai untuk menghadapi perubahan ini.
“Mari kita membawa perubahan positif untuk Indonesia yang lebih baik, kita ciptakan inovasi-inovasi berkualitas dengan mengembangkan talenta dan memaksimalkan potensi masyarakat Indonesia. Bersama kita bisa melalui pandemi, tetap semangat dan salam literasi digital,” pungkas Dirjen Semuel.
Lihat juga: Strategi Kominfo Cegah Cyberbullying saat Pembelajaran Daring
Apresiasi atas gerakan literasi digital yang dilakukan Ditjen Aptika Kemkominfo, Direktur Sekolah Dasar Kemendikbud, Sri Wahyuningsih mengucapkan rasa terima kasih kepada seluruh jajaran Kemkominfo.
“Kami ucapkan terima kasih karena Kemkominfo selalu berkolaborasi dengan Kemendikbud khususnya Direktorat Sekolah Dasar untuk memberikan literasi digital kepada putra-putri bangsa,” ucapnya.
Terlebih menurutnya, dunia pendidikan menjadi sektor yang sangat terdampak oleh pandemi Covid-19, terutama orang tua, siswa, dan guru. Mereka semua merupakan segitiga emas yang tentunya harus beradaptasi dalam kegiatan belajar mengajar secara daring.
Oleh karena itu kerja sama antara Direktorat Sekolah Dasar Kemendikbud dengan Ditjen Aptika Kemkominfo terkait implementasi literasi digital itu menjadi sangat penting. Karena dalam menggunakan teknologi digital, murid, orang tua, dan satuan pendidikan memerlukan pemahaman literasi digital.
“Karena teknologi digital tidak bisa dipungkiri juga ada sisi negatifnya, sehingga perlu diwaspadai penggunaannya. Dengan memahami literasi digital maka hal-hal negatif seperti cyber bullying, phising, dan lainnya bisa dicegah,” harapnya.
Selain bekerja sama dengan Kemkominfo, Kemendikbud juga terus memproduksi konten-konten positif dan edukatif yang bisa diakses oleh semua kalangan dalam meningkatkan wawasan serta ilmu pengetahuan. Kemendikbud melalui Pusat Data dan Teknologi Informasi berupaya menyediakan konten edukatif melalui Portal Rumah Belajar.
Menurut Sri lebih lanjut, optimalisasi digitalisasi sekolah juga terus dikembangkan melalui berbagai aplikasi, karena digital tools akan mendorong berbagai pihak untuk bisa saling berbagi dan berkontribusi.
Selain itu, Kemendikbud juga telah memiliki digital library berisi banyak konten berupa video, produk, kebijakan, serta buku dan videografis yang bisa diunduh secara gratis.
“Pada kesempatan ini kami mendorong seluruh Netizen Asik Indonesia dan Sahabat Dikbud untuk cerdas dalam literasi digital, serta cermat dan bijak dalam memanfaatkan digital tools yang dimiliki,” tutupnya. (lry)