Jakarta, Ditjen Aptika – Kementerian Kominfo berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan dan Dewan Pers memberikan vaksinasi Covid-19 kepada awak media se-Jabodetabek. Vaksinasi hari pertama diikuti oleh 1.545 awak media dari target 5.512 awak media selama tiga hari kegiatan.
“Alhamdulillah berkat kolaborasi berbagai pihak, vaksinasi untuk 5.512 awak media prosesnya berjalan lancar dan baik,” ujar Presiden RI Joko Widodo dalam saat penyuntikan Vaksinasi Covid-19 kepada Awak Media, di Hall Basket, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (25/02/2021).
Presiden berharap vaksinasi ini dapat menjadi perlindungan bagi awak media yang sering berinteraksi dengan publik di lapangan. Sebab itu, awak media masuk dalam kelompok prioritas vaksinasi Covid-19.
“Saya berharap hal ini dapat berjalan di provinsi lain, sehingga seluruh insan pers tanah air semuanya mendapatkan vaksinasi,” harapnya.
Sementara itu Menteri Kominfo, Johnny G. Plate, menyampaikan kolaborasi yang dilakukan pihaknya bersama Kemenkes dan Dewan Pers menindaklanjuti pesan Presiden RI saat Hari Pers Nasional (HPN) di awal Februari 2021 lalu.
“Pada saat HPN presiden menginstruksikan untuk memberikan vaksinasi kepada awak media. Kami bersyukur melalui koordinasi yang baik antara Kemenkes RI, Dewan Pers, dan berbagai ekosistem lain memungkinkan acara vaksinasi rekan-rekan media ini,” jelasnya.
Vaksinasi bagi awak media ini akan diteruskan untuk daerah-daerah lain serta rekan-rekan yang bekerja di garis terdepan. “Sehingga diharapkan gelombang vaksinasi selama satu tahun untuk 181,5 juta penerima dapat dilakukan dan herd immunity dapat tercapai,” tandas Johnny.
Tanggapan Awak Media
Beberapa awak media menyampaikan rasa gembira dan terima kasih atas program vaksinasi yang dilakukan.
Wahid Ahmad, jurnalis dari Berita Satu TV:
“Kita tentu saja berterima kasih karena pemerintah memperhatikan para pekerja di tempat-tempat dengan resiko tinggi, serta memfasilitasi vaksinasi. Pemerintah, lembaga keagamaan, MUI dan lainnya sudah menyatakan bahwa vaksin aman dan halal,” ucapnya.
“Jadi, menurut saya tidak akan ada masalah dari vaksinnya. Untuk itu, sebaiknya kita turut serta berpartisipasi agar pandemi cepat selesai dan aktivitas dapat kembali berjalan normal seperti biasa,” lanjutnya.
Rohimawati, jurnalis dari viva.co.id:
“Saya memang ingin sekali untuk divaksin, ternyata ada program dari pemerintah. Saya datang dari pagi membantu teman-teman wartawan, mengarahkan mereka, dan memberikan denah dan foto-foto,” tuturnya.
“Persiapan saya sebelum berangkat hanya berdoa, makan telur, dan minum air putih. Saya berharap masyarakat jangan percaya hoaks mengenai vaksin, saya malah tidak merasakan apa-apa saat disuntik,” ceritanya.
Literasi Digital dari Siberkreasi
Selama proses pelaksanaan vaksinasi awak media, Kementerian Kominfo bersama Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi juga menggelar talkshow. Kegiatan itu mengundang narasumber dari berbagai mitra kerja yang mempunyai keahlian yang sesuai dengan topik diskusi.
Tema yang diangkat mengacu pada pilar-pilar literasi digital Indonesia, pilar-pilar tersebut antara lain:
- Digital Skill,
- Digital Culture,
- Digital Ethic,
- Digital Safety,
- Digital Economy,
- Digital Society.
Salah satu digital literacy talks bertajuk “Kekuatan Jurnalisme dalam Sosialisasi Vaksin Covid-19”. Dalam diskusi itu terungkap, salah satu tantangan yaitu menghadirkan informasi yang benar dan tepat akibat maraknya berita hoaks di media sosial.
Kegiatan vaksinasi awak media ini disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo, Menteri Kominfo Johny G. Plate, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dan Ketua Dewan Pers Muhammad Nuh. Kegiatan yang berlangsung dari tanggal 25 – 27 februari 2021 ini didukung penuh GNLD Siberkreasi, Dinas Kesehatan DKI, Persatuan Wartawan Indonesia, Telkom, Telkomsel, Halodoc, Gojek dan juga Grab. (lry)