Jakarta, Ditjen Aptika – Pemerintah secara resmi meluncurkan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) 2021 yang berisi produk-produk lokal berkualitas buatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan GBBI ini bertujuan untuk memasarkan produk buatan dalam negeri agar dapat dijajakan di bandara-bandara nasional agar bisa dibeli masyarakat, termasuk wisatawan asing, dalam rangka pemulihan ekonomi nasional.
Saat ini, kata Luhut, dari total 64 juta UMKM yang tersebar di seluruh Indonesia, baru 8 juta UMKM yang masuk ke ranah digital. Ia menyebut, pada tahun 2020 lalu, sebanyak 3,7 juta yang telah onboarding dengan melakukan QRIS untuk transaksinya.
“Dari target yang ditetapkan presiden pada 14 Mei 2020 yaitu 2 juta UMKM onboarding di tahun 2020, kita mampu mencapai target 3,7 juta unit sehingga total akhir menjadi 11,1 juta unit,” ujarnya saat peluncuran Gerakan Bangga Buatan Indonesia secara virtual, dari Jakarta, Senin (11/01/2021).
Menkomarves melanjutkan, hal ini menandakan bahwa pemerintah Indonesia menargetkan 6,1 juta per tahun UMKM dan IKM sudah onboarding setiap tahunnya sehingga mencapai total 30 juta pada akhir 2023 nanti.
“Dengan total jumlah UMKM yang sudah go digital itu, maka Indonesia masih membutuhkan sekitar 19,3 juta UMKM yang perlu didorong untuk segera onboarding agar target tersebut dapat tercapai,” ungkapnya.
Menurutnya, dengan masuk ke ranah digital, tidak hanya membangkitkan UMKM itu sendiri tapi juga pertumbuhan ekonomi.
“Mari hasilkan produk kualitas nilai tinggi atau high value. Kita harus bahu membahu, tolong menolong untuk membantu UMKM dan untuk dorong pertumbuhan ekonomi,” ajaknya.
Ajak Seluruh Lapisan Gunakan Produk Lokal
Dalam acara peluncuran daring dan luring gerakan nasional yang dihadiri oleh 689 pelaku UMKM melalui video zoom call, Menteri Luhut Binsar mengajak masyarakat Indonesia untuk membeli dan menggunakan produk lokal yang dibuat oleh UMKM.
“Saya juga senang kita semua mulai tidak hanya bicara tapi kita juga benar-benar membeli dan menggunakan produk Indonesia kita,” tegasnya seraya mengimbau masyarakat untuk memesan dan berbelanja produk pengrajin Indonesia yang saat ini tersedia di platform daring.
Lebih lanjut, pria yang pernah menjabat salah satu posisi penting di jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI) ini mengimbau agar seluruh pejabat pemerintah pusat dan daerah untuk menjadi brand ambassador produk lokal guna mendukung pengembangan UMKM.
“Saya juga memulai inisiatif di keluarga saya. Kita mulai dari keluarga, anak-anak, cucu saya yang bisa belanja. Saya ajak istri saya beli UMKM (produk kami), karena banyak produknya bagus. Kami juga baru sadar beberapa produk dalam negeri kita bagus,” papar Luhut.
Dalam kesempatan itu, ia juga mendorong para pelaku UMKM dalam negeri untuk menawarkan produknya melalui marketplace, seperti di lokasi strategis di bandara, stasiun kereta api, pelabuhan laut, dan pusat perbelanjaan.
“Produk tersebut terintegrasi dan marketplace dimanjakan secara daring. Terus kita dorong, ini ada 11 Menteri Kabinet Indonesia Maju yang hadir, ayo kita semua, di tempat kita masing-masing kita kedepankan dan selalu mengingatkan bahwa betapa pentingnya Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia,” pintanya.
Kepada kepala daerah, Luhut menyampaikan gerakan ini secara masif terus digelorakan pemerintah di banyak tempat dengan tujuan agar UMKM baru bermunculan dapat menghasilkan produk lokal berkualitas.
“Jika para gubernur memiliki kendala terkait UMKM, bisa melapor ke pemerintah pusat agar dibantu. Dalam konteks ini, jangan ragu-ragu langsung telepon kita, apa yang harus kita perbaiki, apa yang harus kita lakukan untuk mencapai mimpi kita,” tandasnya.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan kelangsungan usaha produk lokal perlu ditopang dengan meningkatkan daya beli masyarakat. Oleh karena itu, menurutnya kampanye Bangga Buatan Indonesia diharapkan dapat mendorong national branding produk lokal unggulan.
Ia juga menyoroti perlunya mendukung kelangsungan bisnis produk dalam negeri dengan meningkatkan daya beli masyarakat. “Sehingga menciptakan industri baru yang mendorong pertumbuhan ekonomi,” kata Menhub.
Lebih lanjut, Budi menjelaskan bahwa secara teknis barang-barang UMKM yang bisa dijual di bandara nasional dikurasi lebih dulu oleh pihak pengelola bandara, seperti PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero).
Serentak di Tiga Tempat Berbeda
Di saat pandemi ini banyak sektor usaha bermasalah, Menhub meyakini kemampuan anak bangsa memproduksi barang berkualitas tinggi bisa dilakukan. Ia juga mengapresiasi pihak bandara yang memberikan kemudahan bagi UMKM-UMKM ini.
Menhub Budi Karya mengatakan, selain diluncurkan secara serentak di tiga bandara, Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia juga akan digelar di Stasiun Gambir, Jakarta, pada pekan depan.
“Nanti kita akan kombinasikan dengan produk yang ada hubungannya dengan transportasi, yaitu sepeda, sepeda listrik, dan motor yang merupakan kreasi milenial yang sangat membanggakan,” katanya.
Barang-barang lokal ini diberikan karpet merah untuk bisa dijual di bandara demi menopang penjualan mereka di masa pandemi. Biaya sewa stan di bandara pun lebih murah dari penyewa di luar UMKM.
Adapun GNBBI 2021 pada hari ini diluncurkan di tiga tempat berbeda, yakni di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, Bandara Internasional Yogyakarta, dan Bandara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta.
Kampanye produk dalam negeri ini diharapkan dapat mendorong branding produk-produk utama buatan Indonesia, sehingga diharapkan dapat membantu terciptanya industri baru yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.
Hadir secara virtual Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati, Gubernur Bali I Wayan Koster, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Sukawati, Kepala Bank Indonesia Bali Trisno Nugroho, serta pejabat lingkup kementerian/lembaga dan direksi dari stakeholder perbankan. (hm.ys)