Jakarta, Ditjen Aptika – Kementerian Kominfo melalui program Pandu Digital memberikan pendampingan bagi siswa SMK agar mampu berwirausaha secara lebih baik. Khususnya saat melakukan praktik kerja industri atau prakerin.
“Pandu Digital berperan meningkatkan literasi digital masyarakat, salah satunya edukasi mengenai kewirausahaan berbasis TIK,” ujar Plt. Direktur Pemberdayaan Informatika, Slamet Santoso di seminar daring Membangun SDM Unggul dengan Menanamkan Jiwa Kewirusahaan, Kamis (15/10/2020).
Ia menambahkan Pandu Digital berupaya memberikan pendampingan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi bagi siswa SMK selama prakerin. Pandu Digital memberikan pembekalan softskill dan bimbingan untuk membuat karya mandiri.
Kegiatan prakerin sendiri dilaksanakan secara daring bekerja sama dengan PT. Bonet Utama. Sebelum melakukan prakerin, Pandu Digital mengadakan edukasi melalui seminar dan workshop yang bisa diikuti oleh siswa SMK.
Pendampingan berisi pengenalan kewirausahaan dan teknologi digital terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:
- Mendampingi UMKM dalam berpromosi;
- Memelihara dan optimalisasi local area network (LAN) dalam sekolah; dan
- Membangun aplikasi sederhana dengan Laravel.
Kementerian Kominfo telah memiliki sejumlah program untuk menciptakan talenta digital. “Ada tiga program, yaitu basic digital skill, intermediate digital skill, dan advance digital skill. Pandu Digital ada pada basic digital skill,” kata Slamet.
Lihat Juga: Pandu Digital Harus Dapat Tentukan Segmentasi Literasi Digital
Slamet mengatakan peran Pandu Digital bersama stakeholders baik pemerintah, akademisi, pengusaha, komunitas, maupun masyarakat umum adalah berkolaborasi memberikan edukasi dan keterampilan agar bisa mendampingi seluruh lapisan masyarakat dalam menggunakan internet.
“Sehingga, ruang digital menjadi lebih positif dan produktif,” ungkapnya.
Pentingnya Kemampuan Wirausaha
Sementara itu, Perwakilan Relawan TIK Indonesia, Michael Sunggiardi memberikan pemaparan mengenai kemampuan wirausaha.
Menurutnya, di masa pandemi saat ini penting sekali untuk memiliki kemampuan wirausaha, tidak terkecuali bagi siswa SMK. Namun disayangkan paradigma tersebut belum populer. “Saat ini siswa-siswi SMK masih belajar untuk mempersiapkan diri bekerja sebagai pegawai,” pendapatnya.
Pria yang juga founder Fablab Trisakti tersebut mengatakan, ada empat nilai dalam kewirausahaan yang penting untuk diadopsi tidak hanya bagi siswa SMK tapi juga seluruh masyarakat.
“Yaitu, sebagai sumber inovasi, peningkatan ekonomi, pembuka lapangan kerja, dan peningkatan kemampuan,” katanya.
Michael menjelaskan apabila nilai kewirausahaan dapat diterapkan, maka akan memberikan kemampuan untuk berpikir secara lateral. “Lateral thinking adalah pemikiran yang menggunakan gabungan divergent thinking (pemikiran imajinatif) dan convergent thinking (pemikiran logis),” jelasnya.
Baginya, pemikiran ini dapat memberikan kemampuan mengidentifikasi masalah yang terjadi dan menyelesaikannya dengan solusi kekinian.
Ada beberapa peluang bisnis setelah pandemi bagi masyarakat yang tertarik untuk mencoba wirausaha dalam bidang teknologi digital.
“Ada e-commerce, logistik, food delivery, remote working, streaming services, media dan telekomunikasi, online learning, cloud service, telemedisin/farmasi, cleaning service dan home fitness,” sebut Michael.
“Harapannya, apabila nilai kewirausahaan sudah bisa diterapkan akan semakin banyak kolaborasi yang dilakukan untuk melakukan kreasi,” ungkapnya. (pag)