Jakarta, Ditjen Aptika – Aplikasi QRen yang dibuat oleh salah satu BUMN Indonesia (PT Telkom) dapat membantu para UMKM dalam pembayaran digital. Selain itu, QRen juga sebagai upaya menekan penyebaran Covid-19 dari uang tunai.
“Pandemi Covid-19 telah membuat segala aktivitas dilakukan secara daring (termasuk berbelanja), membuat mayoritas masyarakat menyimpan uangnya secara digital. Aplikasi QRen hadir membantu para UMKM untuk dapat menangkap peluang tersebut,” jelas CEO QRen, Fajar Eri Dianto saat Webinar Implementasi Pemanfaatan Internet untuk Promosi dan Jualan Online, Rabu (09/09/2020).
Sebelumnya pemerintah telah menghimbau masyarakat untuk mengurangi penggunaan uang tunai demi menekan penyebaran Covid-19. QRen yang berbasis QR Code Indonesian Standard (QRIS) dapat menjadi salah satu solusi.
“Dari pantauan lapangan, penggunaan kode QR makin banyak digunakan karena masyarakat sudah memiliki aplikasi pembayaran yang memiliki fitur scan QR. Dengan menggunakan kode QR, produk dari para UMKM juga akan lebih mudah ditemukan,” tutur Fajar.
Selain membantu UMKM digital, QRen juga dapat membantu para pelaku usaha pasar tradisional. Setiap toko di pasar tradisional dipasangkan kode QR, sehingga pembeli yang berbelanja ke pasar (sesuai protokol kesehatan) dapat membayar melalui non tunai.
Lihat juga: Ini Solusi Belanja di Pasar Tradisional saat Pandemi Covid-19
CEO QRen yang juga merupakan Ketua Umum Relawan TIK Indonesia tersebut kemudian menjelaskan bahwa ada dua jenis kategori kode QR yang diberikan oleh layanan QRen, yaitu QR statis dan QR dinamis.
“QR statis, yaitu kode QR yang bersifat tetap dan ditampilkan dalam bentuk sticker atau jenis print out lainnya. Jenis ini diterbitkan hanya satu kali sesuai identitas penjual tanpa nominal pembayaran (harga diisi oleh pembeli),” tuturnya.
Sedangkan QR dinamis merupakan kode QR yang dibuat secara real time dan hanya berlaku untuk satu transaksi. Nominal diisi oleh penjual, selanjutnya konsumen melakukan scan QR melalui aplikasi pembayaran.
Pelaku UMKM yang ingin memanfaatkan QRen dapat mengunduh aplikasi tersebut melalui Playstore dan mengisi sejumlah data. Data tersebut seperti nama toko, nama penanggung jawab, nomor telepon, foto KTP, foto KK, serta nomor rekening.
QRen juga mendukung implementasi smart business dan smart city melalui penggunaan kode QR untuk pembayaran parkir, retribusi pasar, e-ticketing, maupun billing payment.
“Kami sudah melakukan pilot project QR pada beberapa daerah. Misalnya penerapan e-ticketing untuk tiket kapal di Batam dan Lombok. Sedangkan untuk retribusi dan parkir pasar, kami sudah lakukan di Kota Surakarta dan Kota Medan,” papar Fajar.
Fajar berkomitmen untuk selalu bersedia dalam membantu para pelaku usaha UMKM untuk bisa bertahan bahkan berkembang melalui pemanfaatan TIK pada masa pandemi Covid-19 ini.
“Masa pandemi ini bukan masa untuk mengeluh, justru ini seleksi alam apakah kita bisa bertahan atau tidak. Mari para pelaku UMKM terus berkembang agar tidak tertinggal, kami akan selalu dampingi,” pungkasnya.
Lihat juga: Tiga Upaya Kominfo Bantu UMKM Bangkit dari Pandemi Covid-19
Sementara itu Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM Polewali Mandar, Agustina Hasan, mengapresiasi hadirnya aplikasi QRen. Dia berharap layanan QRen dapat membantu para pelaku UMKM di Polewali Mandar yang kini berjumlah 16.403.
“Namun hal dasar yang perlu menjadi perhatian ialah akses internet. Masih ada beberapa wilayah yang belum memiliki akses yang memadai,” terangnya.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Agustina meminta bantuan kepada Dinas Kominfo setempat maupun Kementerian Kominfo pusat melalui BAKTI agar bisa menyediakan layanan internet di lokasi-lokasi tersebut.
“Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak atas keterlibatan serta kolaborasi dalam membantu pelaku UMKM Polewali Mandar di tengah pandemi. Semoga bangkitnya UMKM dapat bantu memperkokoh perekonomian nasional,” tutupnya. (lry)