Jakarta, Ditjen Aptika – Jumlah berita hoaks dan disinformasi tercatat meningkat pasca diumumkannya dua warga negara Indonesia terjangkit virus corona.
Merujuk dari laporan isu hoaks Tim AIS Ditjen Aptika pada 3 Maret 2020, ditemukan 147 hoaks dan disinformasi mengenai virus corona. Jumlah ini meningkat dibanding temuan per 3 Februari 2020, yaitu sebanyak 54 berita hoaks dan disinformasi yang beredar di masyarakat.
Hoaks dan disinformasi yang beredar beragam, mulai dari berita adanya 136 pasien WNI dalam pengawasan virus corona, isu virus corona sudah masuk ke Kota Palu, hingga Kementerian Kesehatan mengeluarkan peringatan terkait 6 kota besar yang menjadi zona kuning virus corona di Indonesia.
Berita hoaks dan disinformasi yang beredar tersebut berpotensi menimbulkan keresahan dan kepanikan. Hal tersebut dapat dilihat dari pantauan di lapangan, sejumlah apotek dan supermarket di Jabodetabek diserbu oleh masyarakat. Terjadinya kelangkaan barang-barang seperti masker, hand sanitizer, dan beberapa barang pokok lainnya.
Padahal Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, dikutip dari laman Sekretariat Kabinet menyampaikan bahwa pemerintah akan transparan dalam memberikan informasi terkait virus Corona. “Tidak ada kita menyembunyikan (informasi). Kalau positif kita katakan positif, kalau negatif ya kita katakan negatif,” ujar Menkes menjawab pertanyaan wartawan di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (02/03/2020).
Mengenai dua orang yang positif virus corona, Menkes menyampaikan bahwa hal tersebut sudah dijelaskan oleh Presiden secara detil. Yakni warga negara Jepang yang tinggal di Malaysia melakukan perjalanan ke Indonesia. Saat kembali ke Malaysia, setelah berapa hari sakit, hasil pemeriksaan dinyatakan positif Covid-19. (lry)
Laporan isi hoaks per-2 maret 2020