Kupang, Ditjen Aptika – Kementerian Kominfo melalui Direktorat Pemberdayaan Informatika Ditjen Aptika bekerjasama dengan Dinas Kominfo Pemerintah (Pemkot) Kota Kupang menyelenggarakan Seminar Literasi Digital yang bertajuk “Masyarakat Cakap Literasi Digital”.
Kepala Seksi Penerapan Literasi Digital Ditjen Aptika, Bagio Prihartono menjelaskan tujuan dari seminar ini adalah untuk mengedukasi masyarakat khususnya pelajar dalam memanfaatkan teknologi dan komunikasi dengan menggunakan teknologi digital dan alat-alat komunikasi atau jaringan.
“Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan masyarakat khususnya pelajar dalam menggunakan teknologi digital dan alat-alat komunikasi atau jaringan,” jelasnya saat menjadi pembicara dalam acara yang dihelat di STIKOM Uyelindo Kupang, Selasa (03/03/2020).
Lebih lanjut, Bagio menyampaikan seminar tersebut digelar sebagai upaya pemberdayaan masyarakat. Salah satu upaya nyata yang diberikan Kominfo adalah dengan memberikan pengetahuan terkait literasi digital pada kalangan milenial terkait manfaat digitalisasi di era modern ini.
“Kalau satu dekade yang lalu, orang belum begitu terlalu paham dengan media sosial, komputer, internet lalu dengan influencer segala macam. Nah, sekarang ketika tingkat teknologi mulai booming tetapi tingkat literasi kita masih rendah. Masih banyak milenial yang mempergunakan internet itu untuk hal-hal yang tidak produktif, seperti main game berlebihan lalu berlama-lama untuk chating. Oleh karenanya, tujuan dari literasi digital itu seperti ini, secara garis besar,” paparnya.
Ia menambahkan, saat ini pemerintah pusat sedang memikirkan upaya guna mengakomodir seluruh warga negara agar dapat mempergunakan teknologi khususnya internet ke arah yang bermanfaat baik bagi kehidupan. Sehingga sudah saatnya kementerian pun bertanggung jawab untuk mengakomodir setiap stakeholder, baik itu kaum muda-mudi sebagai pemula maupun pihak swasta agar dapat terlibat dalam mengembangkan literasi digital.
Dukung Kota Kupang Jadi Smart City
Asisten Administrasi Umum Sekretaris Daerah Kota Kupang Eduard John Pelt menyebutkan, visi Kota Kupang memiliki dua kata kunci yang berhubungan langsung dengan hal literasi digital, yakni layak huni dan cerdas. Karenanya kegiatan literasi digital yang digagas Kementerian Kominfo ini perlu mendapat dukungan dari semua pihak.
“Visi pembangunan Kota Kupang adalah terwujudnya pembangunan yang layak huni, cerdas, mandiri dan sejahtera dengan tata kelola bebas KKN. Kata kunci ‘layak huni’ dan ‘cerdas’ berhubungan dengan kegiatan hari ini, bahwa untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan dari masyarakat pada umumnya, juga untuk mempersiapkan Kota Kupang menjadi kota yang layak huni bagi masyarakat dan bagi para tamu yang mau hadir di kota ini, kegiatan seperti ini perlu mendapat dukungan karena sangat baik,“ ungkapnya.
Eduard mengungkapkan, pengguna perangkat digital terus berkembang termasuk di Kota Kupang. Menurutnya, kegiatan ini sangat berguna terutama agar masyarakat melek teknologi dan paham bagaimana menghadapi perkembangan digital yang ada. Sebab, selalu ada sisi positif tapi juga negatif.
“Ada positif dan juga dampak negatifnya dari perkembangan digital. Ini bentuk persiapan menghadapi revolusi 4.0 dan tentu harus kita persiapkan secara baik. Sehingga kita bisa mengantisipasi sisi negatifnya, menjadi santun dalam menggunakan internet di era digital. Berharap kegiatan ini membawa manfaat dan dapat diteruskan oleh para peserta, terutama oleh lembaga-lembaga pendidikan,” imbuhnya.
Asisten 3 Sekda itu juga menggarisbawahi pentingnya pihak perguruan tinggi di NTT untuk terus membantu Pemerintah dalam menyuarakan hal-hal baik guna meningkatkan kesadaran masyarakat, sekaligus dapat menjadi corong, membantu pemerintah Kota Kupang maupun pemerintah pusat dalam melanjutkan literasi digital kepada warga kampus.
Pentingnya Pemahaman Literasi Digital
Di tempat yang sama, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa STIKOM Uyelindo Damianus Laba, menyambut baik hal tersebut. Menurutnya, sangat penting pengetahuan literasi digital bagi masyarakat yang berkecimpung dengan internet. Di mana dari digitalisasi tersebut juga memberikan dampak lahirnya inovasi dari setiap elemen masyarakat dan pemerintah guna terintegrasi dalam mewujudkan Kupang Smart City.
“Ada tiga poin penting yang disampaikan, pertama menyoal inovasi, yang kedua kolaborasi, dan integerasi. Kemudian, bagaimana inovasi tersebut dihadirkan oleh mahasiswa-mahasiswa kaum milenial sekarang, bisa berkolaborasi dengan program kerja Pemkot Kupang yakni Smart City,” ujarnya.
Sementara itu Ketua STIKOM Uyelindo Kupang Marinus I. Lamabelawa mengatakan, saat ini kampusnya telah menerapkan berbagai pendidikan yang menjurus pada Smart City karena sekolah tersebut juga masuk dalam Dewan Smart City. Hal ini tentu perlu dilakukan juga bagi peningkatan kapasitas masyarakat tentang penggunaan aplikasi yang telah membuat Kota Kupang menuju arah yang lebih modern.
Turut menjadi pemateri seminar antara lain Sekretaris Diskominfo Kota Kupang M. Alan Y. Girsang dan Indriyatno Banyumurti dari ICT Watch. Sedangkan bertindak sebagai moderator dalam dskusi panel tersebut adalah Kepala Bidang Layanan e–Government Diskominfo Kota Kupang Wildrian Ronald Otta. Acara ini juga dihadiri sejumlah mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi serta perwakilan siswa-siswi SMK di Kota Kupang. (hm.ys)