Lombok Timur, Ditjen Aptika – Kehadiran Pandu Digital di Lombok Timur diharapkan dapat mengurangi penyebaran hoaks. Mencari kejelasan atau tabayyun merupakan salah satu cara menangkal dampak-dampak informasi negatif.
“Melalui smartphone kita mendapatkan akses informasi yang sangat luas. Mulai dari pendidikan sampai transaksi jual beli (e-commerce), semua dapat dilakukan tanpa keluar rumah. Namun kita harus hati-hati jika mendapatkan dan membaca suatu berita, baik itu melalui Whatsapp, Facebook ataupun media sosial lainnya. Isinya bisa mengenai masalah dunia sampai akhirat,” ujar Sekretaris Ditjen Aplikasi Informatika, Sadjan, saat Seminar Nasional dan Workshop Pembentukan Pandu Digital Kabupaten Lombok Timur, di Kantor Bupati Lombok Timur, Rabu (11/09/2019).
Sadjan pun melanjutkan, “Sebelum menyebarkan informasi yang didapat, kalian harus mendalami berita yang didapat dan menimbang baik buruknya berita tersebut, tabayyun. Jika ingin menyebarluaskannya kembali, jangan asal pencet, harus disaring sebelum di-sharing agar tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan nantinya.”
Sadjan kemudian menjelaskan, Kementerian Kominfo melalui Ditjen Aptika memiliki program membentuk para relawan Pandu Digital di setiap daerah. Mereka berlaku sebagai agen-agen yang diharapkan dapat merubah kebiasaan sebagian masyarakat yang gemar menyebarkan hoaks.
“Kehadiran kami dengan Pandu Digital diharapkan dapat membantu masyarakat melek internet, agar dapat memanfaatkannya untuk hal yang baik,” papar Sadjan.
Sedangkan Asisten I Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Timur, Mahsin mengungkapkan bahwa masyarakat di Lombok Timur telah memanfaatkan teknologi digital ataupun internet dalam banyak hal. Termasuk untuk menjalankan kegiatan perekonomian, mempromosikan ataupun memasarkan sektor pariwisata.
“Kehadiran Kominfo melalui Pandu Digital diharapkan dapat menyebarkan virus baik yang dapat merubah kebiasaan buruk pengguna internet di Lombok Timur,” harap Mahsin.
Acara Seminar Nasional dan Workshop Pembentukan Pandu Digital Kabupaten Lombok Timur ini merupakan perwujudan program Kementerian Kominfo untuk melakukan transformasi digital terhadap masyarakat. Turut hadir pula Tenaga Ahli Menteri Kominfo, Dedi Permadi dalam acara tersebut. (ary)