Bandung Ditjen Aptika – Inovasi merupakan komponen penting dari kewirausahaan. Saat ini teknologi dapat menciptakan layanan dan produk baru. Menumbuh dan mengembangkan ‘digipreneur physical environment‘ merupakan proses perubahan terhadap urbanisasi maupun individualis.
“Ada enam kompetensi dalam era baru digital, yaitu design (tidak hanya fungsi), story (tidak hanya argumen), symphony (tidak hanya fokus), empathy (tidak hanya logika), play (bukan cuma serius), dan meaning (bukan hanya akumulasi),” kata Komisaris Independen PT Telkom Indonesia, Cahyana Ahmadjayadi, saat Workshop Orkestrasi Ekosistem Ekonomi Digital Dalam Menumbuh-kembangkan Digipreneur, di Crowne Plaza Hotel Bandung, Sabtu (27/4/2019).
Menurut Cahyana yang juga Co-Founder of Indonesia Digital Institute (INDiS), nantinya setiap kota ingin memiliki ekosistem ekonomi digital dan infrastruktur jaringan broadband karena prospeknya sangat cerah. “Keuntungan dari teknologi digital adalah membantu membuat semua menjadi mudah dan otomatis,” jelasnya.
Sebagai contoh inovasi teknologi, lanjutnya, yaitu pekerjaan analis data di kota-kota besar seperti DKI Jakarta. Analisis bigdata terhubung ke berbagai sektor, seperti transportasi, ekonomi, dan pendidikan. Penghasilan dari bidang tersebut besar sekali, sehingga butuh regulasi yang bersifat proaktif tidak lagi reaktif.
Workshop tersebut diadakan dalam rangka pengawasan terhadap ekonomi digital dan perlindungan data pribadi. Bertindak sebagai pelaksana acara yaitu Direktorat Pengendalian Aplikasi Informatika (PAI). Acara terlaksana atas kerjasama antara Kominfo, PT Telkom, dan INDiS. (sub)