Bukittinggi, Ditjen Aptika – Menkominfo Rudiantara mengajak para generasi milenial Kota Bukittinggi untuk membuat konten-konten positif sebagai persiapan menyambut Bonus Demografi Indonesia pada tahun 2030.
“Sepuluh atau sebelas tahun yang akan datang Indonesia akan mendapatkan Bonus Demografi dimana usia produktif dua kali lipat dari usia non produktif. Untuk mencari pekerjaan tidak hanya berdasarkan lamaran tetapi orang akan melihat akun media sosial. Sebab itu gunakan ponsel pada hal-hal positif karena jejak digital seseorang tidak akan pernah hilang walau telah meninggal sekalipun,” ucap Menteri Kominfo Rudiantara saat memberikan keynote speech pada acara Seminar dan Lokakarya School of Influencer di Perpustakaan Nasional Proklamator Bung Hatta, Kota Bukittinggi Sumatera Barat, Kamis (25/04/2019).
Rudiantara pun melanjutkan, “Pada tahun 2030 ekonomi Indonesia akan mengalami peningkatan dimana orang akan berfikir apa yang bisa saya beli hari ini dan belanja apa hari ini, karena kemampuan ekonominya naik menjadi 2,5 sampai 2,7 kali lipat dari saat ini. Jadi manfaatkan itu dan harus mulai berfikir apa yang harus saya jalankan dari sekarang, karena cara sistem ekonomi bertransformasi menggunakan teknologi atau digital.”
Salah satu usaha yang dilakukan oleh Kementerian Kominfo untuk membantu para generasi milenial agar dapat belajar membuat konten-konten positif ialah bekerjasama dengan Siberkreasi membuat program School of Influencer. Program tersebut merupakan inisiatif bersama untuk membangun literasi digital melalui pengembangan konten positif di Internet. Inisiatif ini mengajak anak-anak muda Indonesia untuk memproduksi konten kreatif seperti video, gambar, artikel, blog atau vlog yang positif di Internet.
Selain itu, demi mempersiapkan diri menyambut bonus demografi tersebut, Kominfo juga melakukan penguatan ekosistem ekonomi digital dengan meningkatkan digital skill upgrading secara komprehensif. Ada tiga tahapan yang dilakukan, yaitu basic digital skill, intermediate digital skill, dan advanced digital skill.
Sedangkan Ivana perwakilan dari Siberkreasi berpendapat, “Kita mendorong khususnya para generasi milenial yang berasal dari pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum untuk menjadi konten positif terutama di media sosial. Karena untuk melawan konten negatif, tentunya salah satu caranya ialah meningkatkan konten positif, supaya dengan lebih banyak konten positif orang akan melihat dan tersimulasi untuk mau juga menjadi produsen konten positif.”
Pada akhir sambutan, Walikota Bukittinggi Ramlan Nurmatias mengapresiasi dan menyambut positif diselenggarakannya kegiatan School of Inluencer di Kota Bukittinggi. Ia berharap banyak hal dan informasi yang didapat oleh para pelajar dan generasi milenial Bukittinggi.
“Zaman sekarang kemajuan teknologi informasi tidak bisa kita hambat. Untuk itu bagaimana kita harus dengan bijak dan cerdas menggunakan teknologi ini. Literasi digital ini bisa memberikan pemahaman bagaimana menghindari dampak negatif dan memaksimalkan dampak positifnya. Manfaatkan waktu yang singkat ini dengan sebaik-baiknya,” pungkas Ramlan.
Kegiatan seminar tersebut dihadiri oleh 300 orang pelajar dan mahasiswa dari 11 SLTA serta 7 Perguruan Tinggi di Bukittinggi. Acara diselenggarakan oleh Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi bersama Kementerian Kominfo, CFDS, Kreator Nongkrong, dan beberapa stakeholder lainnya. Bukittinggi merupakan daerah ke 9, setelah sebelumnya dilaksanakan di Medan, Makassar, Surabaya, Bandung, Semarang, Magelang, Bekasi dan Depok. (lry)
Galery Foto Seminar dan Lokakarya School Of Influencer: