Manila, Ditjen Aptika – Perkembangan teknologi semakin mengarah pada digitalisasi di berbagai sektor. ASEAN Telecommunications and IT Ministers Meeting (TELMIN) dianggap perlu untuk berganti nama dan cakupan kegiatan.
“Penamaan TELMIN perlu disesuaikan dengan ruang lingkup pekerjaan. Pertemuan para menteri ASEAN telah menyepakati fokus kegiatan adalah transformasi dalam rangka pengembangan ekonomi digital,” kata Sekjen ASEAN Lim Jock Hoi saat pertemuan TELSOM (Senior Officials Meeting) ATRC 2019 di Makati Diamond Residences, Manila, Selasa (9/4/2019).
Menurut Lim, cakupan TELMIN banyak bersinggungan dengan sektor-sektor lain, seperti e-commerce yang terkait menteri di bidang ekonomi. Penggantian nama juga akan mengubah cara pikir terhadap persoalan yang ada. Misalnya menjadi ASEAN Digital Economy Minister atau ADEM. “It changes our way of thinking,” katanya.
Sementara Dirjen Aplikasi Infomatika yang bertindak sebagai chairman, Sammy Pangerapan, membuka kemungkinan tersebut pada peserta rapat. Namun ia mengingatkan, telekomunikasi dan teknologi digital memiliki kaitan erat. Meskipun memakai nama TELMIN dibanding ADEM, aturan yang ada tetap relevan dengan ruang lingkup pekerjaan.
“Teknologi merupakan enabler dari seluruh sektor. Fokusnya adalah transformasi dan aktivitas digital,” kata Samuel. Ia pun meminta Sekretariat ASEAN mempersiapkan prosedur dan masukan lebih lanjut terkait pergantian nama maupun cakupan kerja. Topik ini akan dibahas di pertemuan TELMIN berikutnya di Laos.
Hal senada diungkapkan oleh perwakilan Singapura Leong Keng Thai. Menurutnya, digitalisasi tidak bersifat vertikal (terpisah per sektor) melainkan horizontal (menyentuh banyak sektor).
“Kita perlu mengecek vis-a-vis dengan sektor-sektor lain, apa yang berubah? Mengganti nama juga perlu didorong pengenalan (branding) kepada masyarakat,” kata Leong.
Rapat TELSOM ATRC 2019 ini dihadiri oleh delegasi dari seluruh negara-negara anggota ASEAN, minus Myanmar. Agenda pertemuan banyak diisi dengan pembahasan ASEAN ICT Proposal yang diajukan oleh setiap negara. Topik yang mengemuka yaitu infrastruktur digital, big data, internet of things, ICT skills dan startup. (mhk)